Sabtu, 11 Februari 2023

Mulai dari Diri Modul 5.Pendidikan yang Memerdekakan (Bimtek Pembekalan CPP)

 

1.   


   Belajar adalah proses mengetahui sesuatu, baik secara konsep, praktik atau produk

2.      Perasaan saat belajar, di sekolah dasar kelas 1, 2 saya bahagia, kelas 3 SD saya bingung, karena umur saya belum cukup saat masuk kelas 1 (umur 5 tahun kelas 1) , jadi saat kelas 3 tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Saya dapat  1 angka merah di kelas 3. Saat SMP dan SMA saya bahagia banget.

3.      Saya senang belajar di SMP karena banyak pelajaran yang bisa saya gunakan saat ini untuk mengajar ,saya peroleh saat SMP. Misal belajar seni musik 3 tahun. Belajar ilmu tata buku sederhana.

4.      Saya tidak senang belajar matematika saat kelas 1 SMA karena saya kurang suka sama guru matematika dan kimia

5.      Kejadian menyenangkan saya saat menjadi murid kelas 2 SMP, saya diajak ke borobudur dan belajar berbicara langsung dengan turis yang berasal dari luar negeri

6.      Kejadian yang kurang nyaman saat menjadi murid, saat SMA. Bersama guru kimia, beliau lebih condong ke anak yang cantik dan kaya. Memandang sebelah mata ke anak yang berasal dari kampung. Kebetulan saya waktu itu sekolah di kota, sedang saya berasal dari kampung. Hal ini berpengaruh sampai pas mau naik kelas 2 dan harus mengambil penjurusan saya tidak mau ambil jurusan IPA, akhirnya masuk jurusan IPS. Seharusnya jurusan bahasa berdasarkan tes IQ yang saya ikuti saat itu, kerena jurusan bahasa belum ada, akhirnya masuk jurusan IPS

7.      Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris adalah pelajaran yang saya sukai

8.      Alasan saya suka belajar bahasa Indonesia, awalnya SD diikutkan lomba mengarang deskripsi tingkat kecamatan. Meski belum menang, tetapi membuat saya suka belajar Bahasa Indonesia. Ditambah guru bahasa Indonesia saya di SMP dan SMA saya adalah guru yang menyenangkan.

9.      Kegiatan belajar yang paling menarik, saya diberikan tantangan untuk membuat resume buku Tafsir Al Qur’an untuk pelajaran PAI, resume novel berbahasa Inggris pada pelajaran bahasa Inggris dan karya ilmiah tentang periodisasi sastra pujangga baru dan pujangga lama sebagai syarat kelulusan saat SMA.

Guru Bahasan Indonesia saya sampai terharu karena sepanjang Beliau menjadi guru Bahasa Indonesia, baru saya yang mengambil karya ilmiah bidang bahasa.

10.   Guru bahasa Indonesia SMP dan SMA karena Beliau mengajar dengan menyenangkan. Mengapresiasi karya ilmiah saya, sampai Beliau meminjamkan buku pendukung untuk studi pustaka karya ilmiah saya.

11.   Guru matematika dan kimia. Karena diskriminatif

12.   Guru yang membuat saya termotivasi untuk belajar, adalah guru yang menyenangkan, mengapresiasi setiap capaian hasil belajar murid dan tidak diskriminatif.





1.      Hal yang mendorong untuk menjadi pendidik saat ini adalah terlibat dalam transformasi pendidikan yang sedang digalakkan pemerintah melalui berbagai programnya, salah satunya program pendidikan guru penggerak. Mengembalikan kejayaan Nusantara yang saya mulai dari membuat perubahan di kelas menjadi kelas yang menyenangkan.

2.      Pendidik yang berusaha membuat kelas yang menyenangkan, berusaha menumbuhkan potensi murid agar murid dapat mandiri dengan potensinya tersebut.

3.      Profil pendidik yang ideal yang ingin saya capai “ Pendidik yang dirindukan murid, membawa kebahagian untuk murid dalam mencapai cita-citanya”

4.      Praktik belajar yang saya amati di sekitar saya, guru belum mempunyai kepedulian yang tinggi tentang pentingnya belajar yang menyenangkan. Guru sekedar mengajar, kasih catatan, ditinggal makan, ngobrol dan tik tok an di ruang guru.



1.      Definisi belajar yang saya pahami adalah kegiatan untuk mengetahui sesuatu, cara atau hal yang ingin diketahui

2.      Definisi pendidikan yang Saya pahami pendidikan adalah proses untuk menjadi tahu secara terus menerus dan berkelanjutan

3.      Tokoh dan teori yang menjadi panutan dan referensi dalam menjalankan peran Saya sebagai pendidik:

Tokoh yang menjadi panutan sebagai pendidik

Ø  Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam segala aspek kehidupan

Ø  Ki Hadjar Dewantara sebagai teladan nyata dalam pendidikan berkultur kebudayaan Indonesia

Ø  R.A Kartini sebagai teladan wanita pembaharu yang mempunyai pikiran out of the box, meminta guru ngajinya menerjemahkan Al Qur’an ke dalam bahasa Jawa

Ø  Bobbi De Potter teladan dalam memandang semua murid pintar dan memiliki kecerdasan majemuk

Ø  Munif Chatib, teladan dalam pemikiran beliau bahwa pondasi membangun karakter building berbasis kecerdasan majemuk bersumber dari nilai-nilai dalam ajaran Islam.



Pengalaman belajar  yang menyenangkan, penuh tantangan dan senantiasa diberi apresiasi positif oleh guru saat SD  sampai Perguruan Tinggi mempengaruhi tujuan Saya bergabung dalam program Pendidikan Guru Penggerak sebagai Pengajar Praktik. Bergabung menjadi Pengajar Praktik adalah cara Saya berkontribusi dalam membangun transformasi pendidikan menuju profil Pelajar Pancasila.




Latar belakang dan prinsip yang Saya anut sebagai pendidik mempengaruhi tujuan Saya bergabung dalam program Pendidikan Guru Penggerak sebagai Pengajar Praktik.

Saya memiliki sejarah panjang sampai dititik menjadi seorang guru. Bermula dari seorang karyawan pabrik, sambil kuliah terus jadi guru. Prinsip Saya ingin menjadi pendidik yang dirindukan murid, mengajar berbasis digital dan menyenangkan,  bermanfaat untuk lingkungan dan berharap melalui profesi pendidik inilah saya bisa masuk surga.

Dengan menjadi pengajar praktik saya dapat menginspirasi CGP yang saya dampingi untuk terus menjadi guru yang tumbuh menjadi guru yang lebih baik dari hari kehari. Baik untuk dirinya sendiri, murid, keluarga, dan masa depan Indonesia


0 komentar:

Posting Komentar