Apa itu pendidikan yang memerdekakan?
1.
Pendidikan yang memerdekakan : pendidikan yang
bertujuan membentuk peserta didik memiliki kecerdasan intelektual, emosional,
moral, sosial , spiritual, dan mempunyai daya juang tinggi, mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya
untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi di lingkungan sekitar
menuju kebahagian dan keselamatan.
2.
Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan
yang menuntun tumbuhnya kecerdasan budi pekerti murid.Kecerdasan budi pekerti
berkat pendidikan mengantarkan sesorang pada kemerdekaan batin, yaitu:
1.
Berdiri sendiri
2.
Tidak tergantung orang lain
3.
Dapat mengatur dirinya sendiri
4.
Prinsip pendidikan yang memerdekakan adalah
menuntun tumbuh kembang anak sesuai potensinya. Dimulai dari merubah mind set/
pola pikir guru untuk tidak memaksakan kehendak guru, namun kita beri
kesempatan kepada murid untuk melakukan apa yang dia mau, namun tetap
memberikan perhatian penuh terhadap capaian hasil belajar murid.
5.
Pendidikan yang memerdekakan adalah menuntun
bukan membiarkan. Kalau ada anak murid yang belum bisa membaca atau berhitung
ya kita dampingi dan tuntun agar bisa membaca dan berhitung, bukan membiarkan.
6.
Pendidikan yang memerdekan adalah pembelajaran
yang memanusiakan manusia dalam segala aspek disesuaikan dengan kodrat alam dan
kodrat jaman, mengintergrasikan kearifan lokal.
7.
Pendidikan yang memerdekakan adalah pembelajaran
yang berkelanjutan untuk memaksimalkan potensi murid mencapai kebahagian dan keselamatan
serta kemandirian.
8.
Pendidikan yang memerdekakan adalah pembelajaran
yang tidak bisa berjalan sendiri, membutuhkan kolaborasi semua pihak, guru,
murid, wali murid sekolah dan dinas pendidikan terkait.
Prinsip yang semakin saya yakini setelah sesi ruang kolaborasi
1.
Kemerdekaan pendidikan bukan, kemerdekaan
sebebas-bebasnya , namun tetap pada koridor yang benar sesuai dengan tujuan
pendidikan Indonesia
2.
Kemerdekaan pendidikan adalah menuntun potensi
murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman dan berlaku untuk semua murid
bukan hanya murid yang bermasalah
3.
IKM bukan hanya ganti tujuan pembelajaran atau nama,
namun ruhnya adala mengubah paradigma guru tentang kemerdekaan pendidikan.
Pemikiran yang saya rasa perlu dihilangkan
1.
Pendidikan yang memerdekakan bukan hanya sekedar
ganti kurikulum dan tujuan pembelajaran
2.
Pendidikan yang meMerdekakan bukan berarti bebas tanpa aturan
3.
Mindset guru ganti kurikulum tanpa memahami ruh perubahan
merdeka belajar.
Guru tidak perlu belajar
Guru tidak pasif menunggu ilmu dari dinas pendidikan, namun guru harus proaktif menjemput bola dalam meningkatkan kualitas profesinya sebagai pendidika
Pemikiran yang saya rasa relevan dengan pendidikan yang memerdekakan:
- Mindset guru yang memandang semua murid adalah cerdas. Guru yang berperan menuntun dan menumbuhkan kembangkan kecerdasan tersebut
- Pembelajaran yang menyenangkan di kelas
- Mengakomodir semua potensi murid
- Pembelajaran yang memanusiakan manusia baik lahir maupun batinPembelajaran yang memerdekakan adalah proses menuntun tumbuh kembang semua potensi murid agar murid bahagia, mandiri di masa depan
- Pendidikan yang memerdekakan, murid yang mampu berdiri sendiri, mampu mengatasi segala tantangan di masa depan tanpa tergantung kepada pihak lain/mandiri sesuai dengan kodrat jaman.
- Memberikan kebebasan kepada guru untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran sesuai materi yang diajarkan dan kemampuan murid
- Guru
berkarakter Ing ngarso sung tuladha, ing
madya mangun karsa, tut wuri
handayani
- Guru tetap sabar dalam menumbuhkan potensi murid. Memahami tingkat kecerdasan setiap murid dan berusaha merancang strategi pembelajaran yang berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional
- Murid di kelas diibaratkan sebagai anak sendiri
- Guru harus berlari mengejar ketertinggalan pengetahuan digital. Bagaiman guru bertranformasi menjadi guru yang disenangi murid yang kita sadari sebagai generasi digital native
0 komentar:
Posting Komentar