Senin, 28 September 2020

Selasa, 22 September 2020

Senin, 21 September 2020

Sabtu, 19 September 2020

Jumat, 18 September 2020

Kamis, 17 September 2020

Guru perlukah "Personal Branding" ?

 

Beberapa hari yang lalu, kehilangan sosok inspiratif Rumah Belajar, Bapak Hendriawan Widiatmoko. Sedih tak terkira. Kepergian beliau menyisakan satu hal, bahwa umur manusia tidak ada yang tahu. Kapan akan berpulang. Pertanyaannya? Setelah kita meninggal, apa yang akan kita tinggalkan? Tentu saja amal ibadah kita. Namun itu urusan kita dengan Sang Pencipta. Akan seperti apakah kita dikenang orang?

Beberapa hari ini mendengar istilah “personal branding” dari tiga narasumber yang berbeda.

Pertama dari Charles Bonar Sirait, dalam acara Kuliah Umum PembaTIK level 4 yang diadakan Pusat Data dan Informasi . Bahwa seorang gurupun harus mempunyai “personal branding” . Dengan tujuan untuk menumbuhkan kepercayaan peserta didik kepada guru. Karena tanpa kepercayaan dari peserta didik kepada guru, mustahil pesan tersampaikan dengan maksimal. “Personal branding seorang guru lebih kepada seberapa seorang guru itu mempunyai pengaruh terhadap peserta didiknya. Bagaimana menumbuhkan pengaruh itu? Salah satunya dengan terus meningkatkan kompetensi guru.

Saat ini guru mendidik generasi milenial, generasi bersahabat karib dengan teknologi dan media sosial. Dimana mereka mempunyai karaktersitik pandai berbicara, ekspresif, merasa penting, bergairah, demonstrative, penuh perasaan, suka merespon, peka, mengasyikan, dan penuh inspirasi. Sehinga seorang guru dituntut untuk memahami mereka. Sudah tidak jaman lagi guru mengajar. Lebih tepat dengan istilah guru berbagi atau sharing.

Yang kedua dari mentor KMA OP-25, Master Eka Wardana. Beliau menyatakan bahwa menulis itu “personal branding” mengukir diri sendiri agar layak dicatat dalam sejarah. Sedang sejarah adalah sesuatu yang tertulis. Jika tidak tertulis itu bukan sejarah. Jadi bagi seorang guru menulis adalah bagian dari kompetensi menaikan citra diri didepan anak didik.

Yang ketiga dari Pak Wicaksono, seorang konten creator di media sosial, pemilik akun @ndorokakung yang folowernya ribuan.

Untuk menjadi konten creator ada 10 tips salah satunya “personal branding”. Sebagai wujud citra diri kita di mata follower. Seperti apa personal branding seorang guru? Setiap guru harus menggali potensi untuk mengoptimalkan personal branding tersebut. Akan seperti apa, kita dikenal oleh murid. Sebagai guru yang lucukah? Suka marah-marah? Humble atau kreatif? Semua tergantung dari kita mewujudkannya.

Rabu, 16 September 2020

Orientasi Kelas Menulis Antologi Pendidikan Angkatan 25 SGSI

 Malam ini, Rabu, 16 September 2020 KMA OP-25 dibuka oleh Bunda Erni dalnjutkan dengan sambutan dari Master Sambadar sebagai CEO SGSI.

Beliau berpesan


Materi oleh Master Eka Wardana

Berbahagialah orang yang sibuk, menandakan dirinya memiliki makna kehidupan. Kata kerja merupakan penyerta dalam sebuah kalimat subyek-predikat-keterangan. Hanya kata subyek, maka tak bisa disebut sebagai kalimat. Bagaimana? Apakah kamu bahagia dengan kesibukan?

Mengapa kesibukan sering dipermasalahkan ketika berhubungan dengan menulis? Apakah menulis merupakan gangguan dalam kesibukan?

Sebenarnya, sejak dulu semua orang sibuk. Dari yang sibuk itu, banyak pula yang masih sempat menulis di antaranya. Bahkan sebagian besarnya para penulis itu kesibukannya tidak berkurang. Para penulis di media utama adalah para pejabat yang kesibukannya tidak sedikit. Contoh, rektor Universitas Indonesia merupakan penulis produktif di harian Kompas. Apakah kita lebih sibuk dari Pak Rektor? Bagaimana menurutmu?

Jika kita mendedikasikan diri untuk menulis maka tidak ada salahnya menyediakan waktu untuk menulis. Mengapa? Karena menulis panggilan jiwa, bukan keharusan atau paksaan, namun sesuatu yang terus-menerus membisiki batin untuk mengetikan jari di atas tuts. Bagaimana pendapatmu?

Pengingat diri ini ya, 

Boleh jeda menulis, namun jangan berpikir untuk benar-benar berhenti menulis. Mengapa? Begitu berhenti menulis, maka memulainya seperti menegakkan benang basah, susah dan butuh tenaga ekstra, kamu pernah merasakan?

ini ya, pembeda!

Jika dirimu sibuk, orang lain sibuk; maka beda antara dirimu dengan orang lain adalah dirimu mampu mengatur waktu dan perhatian untuk menulis sementara orang lain tidak bisa. Iya nggak sih? (2 menit ya)

ini yang bikin aku mikir:

Semua orang mendapat jatah sama : 24 jam, tujuh hari sepekan. Satu bulan, satu tahun dan seterusnya. Bedanya, kita mengisinya dengan menulis dan tidak meninggalkan satu waktu pun berlalu tanpa sejarah menulis. Coba pikirkan berapa waktu yang hilang karena tidak ada sejarah yang tercatat. Dan sejarah itu yang tertulis lho.

kadang merenung seperti ini:

Entah bagaimana caranya, para penulis itu mampu menghasilkan karyanya dengan gemilang. Melalui proses yang tidak ringan namun ternyata mampu menyelesaikan tulisan demi tulisan. Artinya, selama tidak terkalahkan oleh kesibukan maka sesungguhnya karya dapat tercipta. Bukan begitu?

ini juga bikin adem:

Kuncinya ada pada : kesibukan, aksi dan sikap. Banyak kesibukan namun sikap kita terhadap menulis seperti kebelet panggilan jiwa maka berlanjut ke aksi menulis. Begitu siklusnya, secara terus menerus.

aku juga suka ini ya:

Menulis itu personal branding, semacam ukiran diri sendiri. Menurut istilah Henry Miller, “Writing it’s own reward;” menulis merupakan hadiah itu sendiri. Senang dong kalau dapat hadiah?

selalu ku ingat :

Konon kabarnya, orang yang mampu menyelesaikan pekerjaan itu orang yang sibuk lho. Yang biasa menganggur malah bingung bagaimana menyelesaikan pekerjaan, termasuk dalam hal ini menulis. Banyak lho yang berkeluangan waktu tak juga mengahasilkan satu pun tulisan. Jadi menulis itu untuk orang sibuk. Iya nggak sih?

ini pengalamanku ya :

Apa ciri orang yang mampu menyelesaikan tulisan di tengah kesibukan? Salah satu cirinya adalah kamu merasa terhibur dan orang lain terhibur pula dengan tulisan kita. Kamu benar-benar menikmati apa yang kamu lakukan saat menulis. Karena menulis itu mengembangkan karir dan potensi diri. Makin dikenal karena tulisan kita.

Pekan depan mengupas : MENULIS BERDAMAI DENGAN KESIBUKAN.

Rabu, 09 September 2020

Senin, 07 September 2020

Jumat, 04 September 2020

Senin, 31 Agustus 2020

Wajah Pendidikan Indonesia Sebelum dan Sesudah Merdeka

Disuatu pagi, di sebuah sekolah terlihat seoarang anak berdiri di depan kelas. “Mengapa tidak masuk kelas?” tanyaku sehalus mungkin. Dengan wajah berlinang air mata anak tersebut menjawab, “Saya tidak diijinkan masuk kelas, karena tidak mengerjakan PR.” 

 Peristiwa di atas masih sering mewarnai wajah pendidikan Indonesia setelah merdeka. Belum lagi ancaman akan tidak naik kelas atau tidak lulus ujian, jika nilai tidak memenuhi keriteria ketuntasan minimal. Pembelajaran yang berorientasi “perintah dan hukuman” adalah model pembelajaran kolonial yang diterapkan pemerintan Hindia Belanda demi mencetak bumiputera bangsawan yang taat perintah penjajah. Seiring dengan kebutuhan penjajah akan tata kelalo administrasi.

 Politik Etis yang diterapkan pemerintah Hinda Belanda tahun 1901- 1916 banyak memberikan nilai positif kepada bangsa Indonesia terutama di bidang pendidikan. Dimana pemuda pribumi diberikan kebebasan mengenyam pendidikan. Pemerintah Belanda mendirikan sekolah dasar sampai kejuruan dengan sistem kasta yang memisahkan pendidikan untuk orang keturunan Belanda, Eropa, Tionghoa dan keturuana bangsawan. Seperti HIS (Hollandsche Inlandsche School) dan ELS . Sedang Schakel School untuk rakyat biasa. STOVIA adalah sekolah kedokteran pertama yang masih berdiri sampai sekarang menjadi Universitas Indonesia. 

Politik ini melahirkan kaum cerdik pandai dikalangan bangsawan. Pemantik api lahirnya semangat nasionalisme lepas dari penjajah. Ditandai dengan lahirnya Budi Utomo, 20 Mei 1908. Didirikan oleh Dr.Soetomo, Dr Wahidin Sudiro Husoda dan Soeradji. Diikuti oleh organisasi-organisasi lain seperti Sarekat Islam, Indissche Partij, PNI dan lain-lain. Dan puncaknya lahirlah Sumpah Pemuda sebagai hasil Konggres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Pengakuan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesi. Hal ini merupakan akar persatuan Indonesia. 

Merebaknya semangat nasionalisme di seluruh Indonesia tidak lepas dari peran Ki Hajar Dewantara. Taman Siswo didirikan (1922) sebagai bentuk keprihatinan Beliau terhadap sistem pendidikan kolonial Belanda. Selain bentuk kesadaran akan perubahan nasib suatu bangsa diawali dengan memajukan pendidikannya. 

Taman Siswo berasaskan kemanusian dengan sifat kebangsaan. Dengan sistem “among” menjadi “perguruan pendidikan nasional” mempunyai 7 prinsip, antara lain: Hak menentukan nasib sendiri. metode pengajaran menyeluruh yang mengakomodasi seluruh pengembangan diri demi pengembangan akhlak, jiwa dan raga anak. Menolak sistem pengajaran pembentukan anak secara disengaja ”pemerintah-patuh- tertib”.. Siswa yang mandiri untuk mendidik siswa menjadi mahluk merasa, berfikir dan mandiri. Guru melatih siswa mencari pengetahuan sendiri dan menngunakannya agar diperoleh manfaat. Pendidikan yang mencerahkan masyarakat. Pendidikan berdampak positif mencetak manusia intektual yang dapat mengembangkan kemandirian ekonomi dan perdamaian. Pendidikan mencakup wilayah yang luas. Semakin luas dan tinggi pemerataan pendidikan suatu negara, menaikkan taraf hidup suatu bangsa. Perjuangan menuntut kemandirian. Tidak terikat kepada pihak lain (swapendidikan). Sistem ketahanan diri. Tidak ada persoalan di dunia ini yang mampu bekerja sendiri. Pihak asing tidak akan bertahan tanpa sumber daya alam Indonesia. Pendidikan anak-anak. Mendidik anak-anak dibawah naungan lembaga bebas dari ikatan, bersih dari praduga. Lembaga yang melayani anak-anak. Mendidik anak sambil bermain.Sampai dengan tahun 1939 sudah mempunyai 187 cabang dengan 14.627 siswa yang tersebar di Jawa, Madura, Celebes, Borneo dan Bali. 

Jatuhnya Indonesia ke tangan Jepang berpengaruh terhadap sistem pendidikan Indonesia. Semua sekolah kolonial Belanda dihapus. Menyisakan sekolah pribumi dengan pengantar bahasa penduduk setempat. Pendidikan masa penjajahan Jepang ini menitikberatkan penyediaan sumber daya manusia sebagai asset militer dan pangan. Namun Jepang memperbanyak sekolah guru untuk mendidik warga pribumi. 

Setelah Indonesia merdeka, pendidikan Indonesia fokus mengobarkan semangat perjuangan dan nasionalisme serta keinginan sejajar dengan bangsa barat. Baru pada tahun 1950 lahir UU No. 4 tentang sistem pendidikan Indonesia. Bertujuan membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Didirikanlah sekolah rakyat 2 tahun sekolah ongko loro, Sekolah Guru b (4 tahun) sekolah Guru B (2 tahun),SGA (4 tahun). SMP dan SMT (sekolah menengah tinggi). Sekolah kejuruan pendidikan ekonomi, pendiidkan kewanitaan, pendidikan teknik(Kursus kerajinan negeri kayu, besi, anyaman, perabot rumah dan batu). Serta pendidikan tinggi, UGM dan UI. Masa ini Pendidikan merupakan hak setiap orang tanpa memandang kelas sosial. 

Pendidikan masa orde baru menitikberatkan pada kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan ijazah, sistem pendiidkan sentralistik, menghasilkan tenga kerja kompeten, berbudi luhur yang berpedoman pada nilai agama dan Pancasila. Indoktrinasi nilai Pancasila kepada warga melalui pengetahuan pada kurikulum 1975. Dengan mewajibkan Pendidikan Moral Pancasila dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. 

 Adaptasi pendidikan Inggris tahun 1994 melahirkan kurikulum populis (CBSA) . Dalam kegiatan pembelajarannya melibatkan siswa aktif secara mental, fisik dan social. Namun kurikulum ini dirasa memberatkan siswa dengan banyaknya muatan pelajaran . Di tambah dengan masuknya muatan pelajaran lokal. 

Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004, menitikberatkan pengembangan kemampuan siswa untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesui dengan kompetensi yang sudah ditetapkan. Menggunakan metode yang bervariasi. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Siswa diberikan kebebasan mencari sumber belajar lain yang menunjang. Pemerintah meluncurkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2004. Ciri khas kurikulum ini memberiakan otoritas kepada guru untuk menyusun silabus dan RPP seduai dengan kondisi daerahnya masing-masing. Disempurnakan lagi dengan kurikulum berbasis karakter dengan menekankan pada pemahaman, skill dan pendidikan karakter. 

Kurikulum 2013 dengan penyederhanaan konten pembelajaran. Disampaikan dengan tematik integrative. Menekankan asesmen autentik meliputi penilaian kognitif, psikomotor dan afektif dengan pendekatan saintifik. 

Sejak dilantiknya Mentri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim mencanangkan “merdeka belajar”. Beliau mengatakan, “Kalau kita ingin melakukan tranformasi pembelajaran di dalam suatu ruang kelas, maka harus banyak Tanya, banyak coba, banyak karya. Salah satu bentuk model pembelajaran merdeka belajar adalah Problem Based learning . 

Siswa dilatih bernalar kritis, mampu berkolaborasi, mandiri, merdeka dan termotivasi meningkatkan kemampuannya dari mana saja. Kreatif mencari hal-hal baru berinovasis secara mandiri dan mempunyai rasa cinta terhadap kesenian dan budaya Untuk merealisasikan merdeka belajar di hapusan UASBN diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Hal ini memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menentukan standar kelulusan tidak hanya nilai ujian, namun penilaian proses pembelajaran dengan kompetensi literasi dan numerasi sebagai acuannya Baik literasi bacam digital dan sain. Untuk meringankan administrasi guru, Nadiem mengeluarkan surat edaran penyederhanaan RPP atau kita kenal dengan RPP 1 lembar. Yang berisi tiga poin, tujuan pembelajaran, langkah kegiatan pembelajaran dan asesmen. Selain itu merdeka belajar dari segi penerimaan siswa baru menganut sistem zonasi 50%, prestasi 15 % dan perpindahan orang tua 5%.

Kabupaten Tangerang sejak 2019 mencanangkan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Bekerjasam dengan CSR Sinar Mas Land.  Sebagai salah satu usaha mengembalikan “peran among” guru di sekolah. Menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa. Dengan penataan lingkungan belajar yang kondusif dan ramah anak. Menata kelas senyaman mungkin, pembuatan zona kelas seperti zona kehadiran, zona emosi, zona cita-cita, zona prestasi, pojok baca dan lain-lain. Melibatkan kolaborasi siswa, guru dan orang tua murid (lingkungan sekitar sekolah). Sistem pengajaran yang melihat peserta didik sebagai individu merdeka yang perlu dihormati dengan segala kecerdasan yang dimilikinya. Mengoptimalkan kecerdasan emosi selain kecerdasan kinestetik, visual sparsial, lingustik, natural dan lain-lain melalui pembelajaran problem based learning. Memfungsikan peran guru sebagai “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani (Ki Hajar Dewantara).Dengan harapan tujuan pendidikan Indonesia seperti tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mewujudkan manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab akan tercapai.

Naskah ini masuk dalam 50 besar dan mendapat apresiasi dari CSR Sinar Mas Land.

Jumat, 24 Juli 2020

Direction And Location Part 2

Part 1
Hello everyone? How are you today? Pada kesempatan kali ini Bapak akan memberikan penjelasan tentang memberi petunjuk arah dan lokasi dalam bahasa inggris. Dalam kehidupan sehari hari kita pasti pernah bertemu dengan orang yang kebingungan dengan letak sebuah bangunan atau lokasi dan kita menunjukkan arah untuknya. Nah contoh tersebut termasuk ke materi direction and location ini. 

Hai Gaes...
How are you?
Apa kabar mu?
Ready to learn English with me, Mr.Aris
Siap belajar bahasa Inggris bersama Pak Aris
Let's pray together before study
Mari kita berdoa sebelum belajar
May be Allah give blessing us to day.Aamiin
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan hari ini.
aamiin

Look at the picture 
Lihat gambar

Read a loud, Please!
Tolong baca yang keras



Kalimat Giving Direction (Menunjukkan arah)
Go straight on till you see the hospital then turn left. 
(lurus terus sampai kamu melihat rumah sakit lalu belok kiri)
Turn back, you have gone past the turning. (kembali, tujuanmu sudah terlewat)
Turn left when you see a roundabout. (belok kiri ketika kamu melihat bunderan)
Turn right at the end of the road and my house is number 67. (belok kanan di akhir jalan dan nomor rumahku adalah 67)
Cross the junction and keep going for about 1 mile. (sebrangi persimpangan dan lurus terus sekitar 1 mil)
Take the third road on the right and you will see the office on the right (ambil jalur ketiga di sebelah kanan dan kamu akan melihat kantor di sebelah kanan)
Take the third road on the right and you will see the shop on the left (ambil jalur ketiga di sebelah kanan dan kamu akan melihat toko di bagian kiri)
Take the second road on the left and you will see the house on the left (ambil jalur kedua di sebelah kiri dan kamu akan melihat rumah di sebelah kiri)
Take the second road on the left and you will see the hospital straight ahead (ambil jalur kedua di sebelah kiri dan kamu akan melihat rumah sakit didepan)
The hospital is opposite the railway station. (rumah sakit ada di seberang stasiun kereta)
The shop is near the hospital. (toko ada di sekitar rumah sakit)
The shop is in between the chemist and KFC. (tokonya ada di antara ahli kimia dan KFC)
At the end of the road you will see a roundabout. (di ujung jalan kamu akan melihat bunderan)
At the corner of the road you will see red building. (di pojok jalan kamu akan menemukan bangunan merah)
Go straight on at the traffic lights. (lurus saja dari lampu merah)
turn right at the crossroads. (belok kanan di persimpangan)
Follow the signposts for Manchester.
(ikuti rambu jalan untuki pergi ke manchester)


Part 3

Contoh Dialog mengenai 'Direction and Location)

Jack: Excuse me. Could you tell me where the National Bank is?
Anna: The National Bank? Oh, I’m afraid that you are quite far from that.
Jack: What? I’m lost? I thought I was near!
Anna: Oh no. National Bank is in Saigon Road on Nguyen Street!
Jack: Could you please tell me how to get there?
Anna: Hmmm. Let me see... Go straight on this road, turn right at the traffic lights...
Jack: Is that all?
Anna: Hmmm… Hold on. Let me think... Ah! After that, go past the big church and turn right into Saigon Road. And...
Jack: Okay. And?
Anna: Opposite Saigon Road is the Nguyen Street. You will see the Vina Mall. It’s huge. National Bank is next to it. You surely won’t be lost anymore.
Jack: Got it! But is that the quickest way of getting there?
Anna: Yes, it is.
Jack: Do you have a map?
Anna: I’m sorry I don’t have.
Jack: Okay. Thanks.
Anna: You are welcome.

Terjemahan

Jack: Permisi. Bisakah Anda memberitahu saya di mana Bank Nasional?
Anna: Bank Nasional? Oh, sepertinya anda kelewatan.
Jack: Apa? Saya tersesat? Saya pikir saya sudah dekat!
Anna: Oh tidak. Bank Nasional di Saigon Road pada Nguyen Street!
Jack: Bisakah Anda memberitahu saya bagaimana untuk sampai ke sana?
Anna: Hmmm. Biarkan aku melihat ... Pergi lurus di jalan ini, belok kanan di lampu lalu lintas ...
Jack: Apakah itu sudah?
Anna: Hmmm ... Tunggu. Biarkan saya berpikir ... Ah! Setelah itu, melewati gereja besar dan berbelok ke kanan ke Saigon Road. Dan...
Jack: Oke. Dan?
Anna: Di sebrang Saigon Jalan adalah Nguyen Street. Anda akan melihat Vina Mall. Itu besar. Bank Nasional sebelahnya. Anda pasti tidak akan tersesat lagi.
Jack: Got it! Tapi apakah itu jalan tercepat untuk sampai sana?
Anna: Ya, itu.
Jack: Apakah Anda memiliki peta?
Anna: Maaf saya tidak punya.
Jack: Oke. Terima kasih.
Anna: Sama - sama.

Direction and Location Part 1 ( grade 6)


Hai Gaes...
How are you?
Apa kabar mu?
Ready to learn English with me, Mr.Aris
Siap belajar bahasa Inggris bersama Pak Aris
Let's pray together before study
Mari kita berdoa sebelum belajar
May be Allah give blessing us to day.Aamiin
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan hari ini.
aamiin

Look at the video
Hello everyone? How are you today? Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan penjelasan tentang memberi petunjuk arah dan lokasi dalam bahasa inggris. Dalam kehidupan sehari hari kita pasti pernah bertemu dengan orang yang kebingungan dengan letak sebuah bangunan atau lokasi dan kita menunjukkan arah untuknya. Nah contoh tersebut termasuk ke materi direction and location ini. Tanpa basa basi lagi, yuk kita langsung saja simak penjelasan dari direction dan location berikut ini.


Kalimat Asking Direction (menanyakan arah)
Excuse me, could you tell me how to get to the nearest post office?
(permisi, bisakah kamu memberitahuku kemana arah kantor pos terdekat?)
Excuse me, do you know where the nearest post office is?
(permisi, apakah kamu tahu dimana kantor pos terdekat?)
Excuse me, can you show me the way to the station, please?
(permisi, bisakah kamu menunjukkan jalan ke stasiun, tolong?)
I’m looking for …
(aku mencari...)
Is this the right way for …?
(apakah ini jalan yang benar untuk...?)
Do you know where is...?
(apakah kamu tahu dimana...?)
Do you have a map?
(apakah kamu punya peta?)
Could you show me on the map?
(bisakah kamu memperlihatkanku peta?)
How far is it to...?
(seberapa jauh untuk ke...?)
Is it far? 
(apakah itu jauh?)
Can you please tell me how I can get to Oxford Street?
(bisakah kamu memberitahukanku arah ke jalan oxford?)
Where is the nearest supermarket?
(dimanakah supermarket terdekat?)
How can I get to the  local market?
(Kemana arah pasar lokal?)
I'm trying to get to Downing Street.
(aku mencoba untuk pergi ke jalan downing)
How do I get to the office?
(kemana arah ke kantor?)
What's the best way to get to your house?
(kemana jalan yang paling dekat ke rumahmu?)
Where is Mc Donalds can you tell me please?
(mc donalds ada dimana?bisakah kamu memberitahuku?

Selasa, 14 Juli 2020

Rabu, 08 Juli 2020

SINERGI ASYIK, SUKSES PEMBELAJARAN DARING BAGIAN 1

    Pembelajaran daring di Kabupaten Tangerang adalah keniscayaan pada ajaran baru 2020-2021. Sebagai usaha pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan dikeluarkannya Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang No.420/2017-Disdik/2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran Baru di Masa Pandemi Covid-19 . 

     Sejalan dengan hal di atas, bagaimana orang tua menyikapinya? Pembelajaran daring sudah berlangsung hampir 3 bulan, sudah masanya orang tua menerima metode pembelajaran tersebut dengan lapang dada. Tidak ada gunanya lagi marah ataupun menyalahkan pihak lain.

 Sejatinya pembelajaran daring ini mengembalikan peran orang tua dan rumah sebagai madrasah pertama bagi anak. Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa orang tua sebagai teladan pertama dalam proses pendidikan anak. Baik itu ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah laku anak bermula dari cara orang tua mendidik dari rumah. Atau kita kenal dengan ing ngarsa sung tuladha. 

     Oleh karena itu, agar pembelajaran jarak jauh ini sukses, tidak memberikan efek stress bagi anak ataupun orang tua, perlu adanya komunikasi antar anggota keluarga. Baik ayah, ibu dan anak-anak mempunyai kekompakan, visi dan misi yang sama dalam menyikapi pembelajaran ini. Komunikasikan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga secara terperinci. Jika ayah bekerja, ibu yang menjadi pendamping dalam proses pembelajaran daring. Tapi bukan tidak mungkin ayah pun terlibat dalam pembelajaran daring. Ayah menyempatkan menanyakan atau mengontrol pembelajaran hari itu kepada anak baik lewat whatsapp ataupun video call. Yang tak kalah penting adalah komunikasi juga dengan guru, karena bukan tidak mungkin anak berbohong tentang tugas sekolah. Belum mengerjakan tapi bilang sudah mengerjakan 

     Apalagi jika kedua orang tua bekerja, bagaimana mendampingi anak dalam pembelajaran daring ini? Menyikapi hal ini diperlukan kerjasama dengan keluarga besar, andai ada om, tante, kakek dan nenek ataupun asisten rumah tangga, libatkan mereka dalam proses pembelajaran jarak jauh ini. Andaikan mereka pun tidak ada, di rumah hanya ada anak-anak, apa yang harus orang tua lakukan? Orang tua dapat meminta bantuan kepada pihak ketiga, bisa tetangga atau tenaga professional. Namun orang tua harus selektif ketika memasukan pihak ketiga kedalam rumah kita. Pastikan orang tersebut dapat dipercaya mendampingi putra-putri kita belajar dari rumah. Karena jika kita memilih orang yang salah, akibatnya fatal. 

     Yang tak kalah penting adalah komunikasi dengan guru di sekolah. Orang tua harus proaktif menanyakan target pembelajaran masing-masing anak setiap hari atau seminggu sekali. Untuk membantu orang tua dalam mengontrol ketercapaian target pembelajaran, guru dapat memberikan lembar jurnal mingguan, yang harus diisi orang tua dan dikembalikan lagi kepada guru. Cantumkan kendala ataupun permasalahan yang dihadapi orang tua selama proses pembelajaran dari rumah. Hal ini sebagai bahan refleksi guru dalam menyusun rencana pembelajaran pekan berikutnya. 

     Ketika pembelaran tatap muka, seorang guru dapat memberikan penghargaan kepada anak didik atas capaian sebuah prestasi secara langsung. Baik apresiasi positif secara lisan, tepuk tangan ataupun sentuhan fisik. Pun ketika pembelajaran dari rumah, penghargaan lisan, tepuk tangan atau sentuhan fisik tetap harus dilakukan oleh orang tua, baik secara langsung atau tidak langsung. Hal ini sebagai motivasi ekstrinsik belajar anak. Semakin sering anak mendapatkan pujian positif dari orang tua atau keluarga, atas capaian prestasinya, semakin termotivasi anak untuk melakukan hal yang sama di hari-hari berikutnya. Sekecil apapun prestasi anak, layak dirayakan. Untuk menambah rasa percaya diri anak. 

     Namun kebanyakan orang tua masih beranggapan capaian prestasi seorang anak hanya sebatas nilai akademik yang bersumber dari asesmen kognitif saja. Padahal capaian prestasi anak dapat meliputi tiga hal, kognitif, psikomotor dan afektif. Ketika pembelajaran dari rumah, ketiga capaian prestasi ini harus tetap diperhatikan. Serta mendapatkan penghargaan. 

     Setiap orang tua hendaknya menyadari bahwa setiap anak mempunyai kecerdasan berbeda. Bobbi DePorter menyatakan setidaknya ada delapan kecerdasan yaitu, kecerdasan spasial- visual, lingustik-verbal, interpersonal, musical-ritmik, naturalis, badan-kinestetik, intrapersonal, logis-matematis. Oleh karena itu dalam pembelajaran dari rumah pun orang tua dan guru bersinergi untuk mengoptimalkan perkembangan masing-masing kecerdasan tersebut. 

     Pembelajaran daring dari rumah dapat melatih kecerdasan interpersonal anak. Karena anak secara langsung berlatih mandiri ketika belajar, mengatur waktu, dan menentukan skala prioritas. Selain itu dengan pembelajaran daring melatih siswa berfikir kritis dan terbuka dalam menyaring informasi, tentu saja harus dalam pantauan orang tua dan guru. Di sinilah peran orang tua sebagai pembangun cita-cita anak ,” ing madya mangun karsa”.

Wajah Pendidikan Indonesia Sebelum dan Sesudah Merdeka

Disuatu pagi, di sebuah sekolah terlihat seoarang anak berdiri di depan kelas. “Mengapa tidak masuk kelas?” tanyaku sehalus mungkin. Dengan wajah berlinang air mata anak tersebut menjawab, “Saya tidak diijinkan masuk kelas, karena tidak mengerjakan PR.” 

 Peristiwa di atas masih sering mewarnai wajah pendidikan Indonesia setelah merdeka. Belum lagi ancaman akan tidak naik kelas atau tidak lulus ujian, jika nilai tidak memenuhi keriteria ketuntasan minimal. Pembelajaran yang berorientasi “perintah dan hukuman” adalah model pembelajaran kolonial yang diterapkan pemerintan Hindia Belanda demi mencetak bumiputera bangsawan yang taat perintah penjajah. Seiring dengan kebutuhan penjajah akan tata kelalo administrasi. 

Politik Etis yang diterapkan pemerintah Hinda Belanda tahun 1901- 1916 banyak memberikan nilai positif kepada bangsa Indonesia terutama di bidang pendidikan. Dimana pemuda pribumi diberikan kebebasan mengenyam pendidikan. Pemerintah Belanda mendirikan sekolah dasar sampai kejuruan dengan sistem kasta yang memisahkan pendidikan untuk orang keturunan Belanda, Eropa, Tionghoa dan keturunan bangsawan. Seperti HIS (Hollandsche Inlandsche School) dan ELS . Sedang Schakel School untuk rakyat biasa. STOVIA adalah sekolah kedokteran pertama yang masih berdiri sampai sekarang menjadi Universitas Indonesia. 

Politik ini melahirkan kaum cerdik pandai dikalangan bangsawan. Pemantik api lahirnya semangat nasionalisme lepas dari penjajah. Ditandai dengan lahirnya Budi Utomo, 20 Mei 1908. Didirikan oleh Dr.Soetomo, Dr Wahidin Sudiro Husoda dan Soeradji. Diikuti oleh organisasi-organisasi lain seperti Sarekat Islam, Indissche Partij, PNI dan lain-lain. Puncaknya lahirlah Sumpah Pemuda sebagai hasil Konggres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Pengakuan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia. 

Hal ini merupakan akar persatuan Indonesia. Merebaknya semangat nasionalisme di seluruh Indonesia tidak lepas dari peran Ki Hajar Dewantara. Taman Siswo didirikan (1922) sebagai bentuk keprihatinan Beliau terhadap sistem pendidikan kolonial Belanda. Sebagai bentuk kesadaran untuk merubahan nasib suatu bangsa diawali dengan memajukan pendidikannya. 

Taman Siswo berasaskan kemanusian dengan sifat kebangsaan. Dengan sistem “among” menjadi “perguruan pendidikan nasional” mempunyai 7 prinsip, antara lain: Hak menentukan nasib sendiri. Metode pengajaran menyeluruh yang mengakomodasi seluruh pengembangan diri demi pengembangan akhlak, jiwa dan raga anak. Menolak sistem pengajaran pembentukan anak secara disengaja ”pemerintah-patuh- tertib”. Siswa yang mandiri untuk mendidik siswa menjadi mahluk merasa, berfikir dan mandiri. Guru melatih siswa mencari pengetahuan sendiri dan mengunakannya agar diperoleh manfaat. Pendidikan yang mencerahkan masyarakat. Pendidikan berdampak positif mencetak manusia intektual yang dapat mengembangkan kemandirian ekonomi dan perdamaian. Pendidikan mencakup wilayah yang luas. Semakin luas dan tinggi pemerataan pendidikan suatu negara, menaikkan taraf hidup suatu bangsa. Perjuangan menuntut kemandirian. Tidak terikat kepada pihak lain (swapendidikan). Sistem ketahanan diri. Tidak ada persoalan di dunia ini yang mampu bekerja sendiri. Pihak asing tidak akan bertahan tanpa sumber daya alam Indonesia. Mendidik anak-anak dibawah naungan lembaga bebas dari ikatan, bersih dari praduga. Lembaga yang melayani anak-anak. Mendidik anak sambil bermain. Sampai dengan tahun 1939 sudah mempunyai 187 cabang dengan 14.627 siswa yang tersebar di Jawa, Madura, Celebes, Borneo dan Bali. 

Jatuhnya Indonesia ke tangan Jepang berpengaruh terhadap sistem pendidikan Indonesia. Semua sekolah kolonial Belanda dihapus. Menyisakan sekolah pribumi dengan pengantar bahasa penduduk setempat. Pendidikan masa penjajahan Jepang ini menitikberatkan penyediaan sumber daya manusia sebagai asset militer dan ketersediaan bahan pangan untuk perang. Namun Jepang memperbanyak sekolah guru untuk mendidik warga pribumi. 

Setelah Indonesia merdeka, pendidikan Indonesia fokus mengobarkan semangat perjuangan dan nasionalisme serta keinginan sejajar dengan bangsa barat. Baru pada tahun 1950 lahir UU No. 4 tentang sistem pendidikan Indonesia. Bertujuan membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Didirikanlah sekolah rakyat 2 tahun atau sekolah ongko loro, Sekolah Guru C(4 tahun) sekolah Guru B (2 tahun),SGA (4 tahun). SMP dan SMT (sekolah menengah tinggi). Sekolah kejuruan pendidikan ekonomi, pendidikan kewanitaan, pendidikan teknik (Kursus kerajinan negeri kayu, besi, anyaman, perabot rumah dan batu). Serta pendidikan tinggi, UGM dan UI. Masa ini Pendidikan merupakan hak setiap orang tanpa memandang kelas sosial.

 Pendidikan masa orde baru menitikberatkan pada kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan ijazah, sistem pendidikan sentralistik, menghasilkan tenga kerja kompeten, berbudi luhur yang berpedoman pada nilai agama dan Pancasila. Indoktrinasi nilai Pancasila kepada warga melalui pengetahuan pada kurikulum 1975. Dengan mewajibkan Pendidikan Moral Pancasila dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Asesmen hafalan.

 Adaptasi pendidikan Inggris tahun 1994 melahirkan kurikulum populis (CBSA) . Dalam kegiatan pembelajarannya melibatkan siswa aktif secara mental, fisik dan sosial. Namun kurikulum ini dirasa memberatkan siswa dengan banyaknya muatan pelajaran . Di tambah dengan masuknya muatan pelajaran lokal.

 Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004, menitikberatkan pengembangan kemampuan siswa untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesui dengan kompetensi yang sudah ditetapkan. Menggunakan metode yang bervariasi. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Siswa diberikan kebebasan mencari sumber belajar lain yang menunjang. 

Pemerintah meluncurkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2004. Ciri khas kurikulum ini memberikan otoritas kepada guru untuk menyusun silabus dan RPP sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing. Disempurnakan lagi dengan kurikulum berbasis karakter dengan menekankan pada pemahaman, skill dan pendidikan karakter. Kurikulum 2013 dengan penyederhanaan konten pembelajaran. Disampaikan dengan tematik integratif. Menekankan asesmen autentik meliputi penilaian kognitif, psikomotor dan afektif dengan pendekatan saintifik. 

Sejak dilantiknya Mentri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim mencanangkan “merdeka belajar”. Beliau mengatakan, “Kalau kita ingin melakukan tranformasi pembelajaran di dalam suatu ruang kelas, maka harus banyak tanya, banyak coba, banyak karya. Salah satu bentuk model pembelajaran merdeka belajar adalah Problem Based learning. Siswa dilatih bernalar kritis, mampu berkolaborasi, mandiri, merdeka dan termotivasi meningkatkan kemampuannya dari mana saja. Kreatif mencari hal-hal baru berinovasis secara mandiri dan mempunyai rasa cinta terhadap kesenian dan budaya Untuk merealisasikan merdeka belajar di hapusan UASBN diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Hal ini memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menentukan standar kelulusan tidak hanya nilai ujian, namun penilaian proses pembelajaran dengan kompetensi literasi dan numerasi sebagai acuannya Baik literasi baca digital dan sain. 

Untuk meringankan administrasi guru, Nadiem mengeluarkan surat edaran penyederhanaan RPP atau kita kenal dengan RPP 1 lembar. Yang berisi tiga poin, tujuan pembelajaran, langkah kegiatan pembelajaran dan asesmen. Selain itu merdeka belajar dari segi penerimaan siswa baru menganut sistem zonasi 50%, prestasi 15 % dan perpindahan orang tua 5%. 

Kabupaten Tangerang sejak 2019 mencanangkan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dengan menggandeng CSR Sinar Mas Land sebagai partner. Sebagai salah satu usaha mengembalikan “peran among” guru di sekolah. Menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa. Dengan penataan lingkungan belajar yang kondusif dan ramah anak. Menata kelas senyaman mungkin, pembuatan zona kelas seperti zona kehadiran, zona emosi, zona cita-cita, zona prestasi, pojok baca dan lain-lain. Melibatkan kolaborasi siswa, guru dan orang tua murid (lingkungan sekitar sekolah).

 Sistem pengajaran yang melihat peserta didik sebagai individu merdeka yang perlu dihormati dengan segala kecerdasan yang dimilikinya. Mengoptimalkan kecerdasan emosi selain kecerdasan kinestetik, visual sparsial, lingustik, natural dan lain-lain melalui pembelajaran problem based learning. Memfungsikan peran guru sebagai “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani (Ki Hajar Dewantara).Dengan harapan tujuan pendidikan Indonesia seperti tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mewujudkan manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab akan tercapai.

Kamis, 18 Juni 2020

Tugas Satu KMA-OP 22

Pembelajaran daring adalah keniscayaan di tahun ajaran baru 2020-2021. Sebagai usaha pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Sedang tidak semua sekolah dapat melaksanakan pembelajaran daring maupun tatap muka. Menurut saya, ada tiga keuntungan pembelajaran daring dari buah pemikiran Ki Hajar Dewantara , antara lain, Pertama, pembelajaran dari rumah mengembalikan peranan orang tua dalam proses pendidikan. Dimana orang tua sebagai madarasah pertama baik dalam pemberian ilmu pengetahuan, keteladan sikap dan tingkah laku. Ing Ngarso Sung Tuladho (di muka memberi teladan). Kedua, pembelajaran daring melatih siswa belajar mengatur waktu, skala prioritas dan kemandirian. Selain itu dengan pembelajaran dari rumah melatih siswa berfikir kritis dan terbuka dalam menyaring informasi, tentu saja harus dalam pantauan orang tua dan guru. Di sinilah peran orang tua sebagai pembangun cita-cita anak ,” ing madya mangun karsa”. Ketiga, Guru “dipaksa” berlari mengejar penguasaan teknologi informasi untuk menunjang pembelajaran daring. Gurupun harus cerdas mengkreasikan pembelajaran daring yang menyenangkan agar siswa tidak mengalami kejenuhan. Jika selama ini guru hanya memberikan perintah, jika tidak dilaksanakan siswa mendapatkan hukuman. Dalam pembelajaran daring guru berperan sebagai stimulus dalam pembelajaran. Mempengaruhi dan memberikan jalan kepada anak didik untuk mandiri yang kita kenal dengan ‘Tut Wuri Handayani”. Dengan menitik beratkan kepada pendidikan budi pekerti dan karakter siswa. Namun ada beberapa kerugian pembelajaran daring, diantaranya: Sehebat apapun teknologi dan sekreatif apapun pembelajaran daring, tanpa melibatkan pendidikan karakter, anak-anak akan merasakan titik jenuh. Kehadiran fisik, tutur kata dan nesehat seorang guru akan memberikan energi positif bagi peserta didik. Hal tersebut tidak akan tergantikan oleh teknologi. Jika Saya kembangkan tulisan ini, akan saya beri judul: KEMBALINYA PERAN ORANG TUA DALAM PROSES PENDIDIKAN DARING Lasminingsih_Kab.Tangerang

Kamis, 11 Juni 2020

Membukukan Momen Kelas KMA-OP 22 part 2

Kelas KMA-OP 22 adalah kelas kedua yang saya ikuti dan saya nantikan setelah Fikmin_7 Ramadhan lalu. Sangat sedih tidak dapat mengikuti kelas tepat waktu. Saya berusaha membukukan momen semalam dalam bentuk tulisan. Yang pertama saya lakukan, menduplikat setiap kalimat yang diucapkan Master Eka dalam grup telegram pribadi . Dengan harapan saya tidak kehilangan momen emosional kelas semalam. Membaca setiap chat yang tertinggal sampai 800 chat lebih. Kelas dibuka oleh Master Eka dengan sapaan yang hangat, “Selamat Malam Sahabatku”.Dilanjutkan dengan permintaan maaf dari Master Eka karena masih suasan syawal. Saatnya membuka kelas bersama dengan sebuah euphoria hangat penuh kebanggaan. Semua peserta diminta menuliskan “ Bangga menulis!” Kemudian dilanjutkan dengan arahan pertama dari Master Eka, “ Insya Allah, kelas akan cepat dan cermat, yang kurang gesit tertinggal.” Beliau menambahkan ,“ Siap, ya !” Peserta diminta menuliskan sikap untuk berhasil di kelas KMA-OP 22 ini dengan memilih satu dari dua opsi beserta alasannya yang diberikan Master Eka, dalam waktu dua menit. Pilahan pertama, Mnegikuti kelas secara langsung. Kedua, mengikuti kelas secara tertunda. Ini yang membuat saya sedih tidak bisa mengikuti kelas secara langsung ketika pembukaan. Bagi saya mengikuti kelas langsung adalah sebuah keharusan, emosional yang terjalin antara pengampu dan peserta ketika kelas langsung tidak akan tergantikan. Merasakan eforia penuh semangat di kelas. Pun bentuk keseriusan kita dalam belajar. Bentuk penghargaan kepada pengampu kelas dan moderator yang sudah menyempatkan waktu berharga mereka untuk membimbing saya menulis secara gratis. Motivasi kedua dari Master Eka, tentang sikap disiplin ketika belajar. Peserta diminta memilih satu dari dua opsi berserta alasannya. Dalam mengerjakan tugas, langsung mengerjakan tugas atau menunda pekerjaan kelas. Bagi saya, mengerjakan tugas kelas menulis, harus secepatnya. Apalagi belajar menulis. Tulis saja ide yang ada dikepala. Benar atau salah yang penting tulis dulu. Edit belakangan. Terkadang ide muncul disaat tak terduga. Kalau tidak langsung dituliskan akan terlupakan. Motivasi ketiga dari Master Eka, Bagaimana peserta memandang materi menulis? Opsi pertama, setiap materi menambah pengetahuan dan ketrampilan menulis. Opsi kedua, setiap materi hanya berulang sudah dimengerti. Bagi saya, boleh jadi materi sama, namun dikemas dan disajikan secara “unik” akan teras berbeda dalam penerimaannya. Layaknya kelas ini, saya ditantang displin mengikuti kelas, berkomitmen mengerjakan tugas dan cara memandang materi kelas kepenulisan dengan cara berbeda. “Hati-hati, konsentrasi, cermat dan tepat. Yang terlambat, ya kalau makanan sudah basi dan tidak enak. Yang enak pasti yang fresh, segar dan baru.” nasehat Master Eka. Motivasi keempat dari Master Eka, tentang menulis. Peserta diminta menuliskan satu dari dua opsi tentang kualitas tulisan kita disertai alasan. Opsi pertama,” Saya belajar dari tulisan saya, masih butuh perbaikan.” Opsi kedua, “Saya belajar dari tulisan saya, sudah bagus dan saya rasa sudah memadai.” Saya adalah penulis pemula yang sangat menyadari, tulisan saya masih butuh perbaikan. Baik dari segi cara menuangkan ide manjadi tulisan layak baca, tata kalimat, tanda baca ataupun menyusun paragrafnya. Harus banyak latihan, cermat dan disiplin menulis agar tulisan saya layak baca. Ditengah suasana kelas Master mengingkatkan kepada peserta, “Tidak cermat, kurang gesit, tertinggal, jelas tidak enak. Ikut kelas cuma melongo. Yuk semangat, gas!” Motivasi kelima, tentang tujuan menulis. Peserta masih diminta menulis satu opsi beserta alasannya. Opsi pertama, “Saya menulis memiliki tujuan yang ingin saya capai.” Opsi kedua, “ Saya menulis karena ingin menulis saja tanpa tujuan yang ingin dicapai.” Bagi saya, menulis bertujuan menuangkan ide yang ada dikepala. Dengan harapan saya puas ketika sudah menuliskannya dan orang yang membaca tulisan saya dapat mengambil manfaat dari tulisan saya. Dapat dibukukan dan menjadi investasi amal jariyah saya. Sebelum memberikan tugas, Master Eka meminta peserta mengungkapkan isi hati ketika menerima materi tadi malam. Saya sedih dan menyesal tidak mengikuti kelas ini semalam. Andai waktu bisa saya putar, saya tidak akan menidurkan bocil dulu sebelum ikut kelas keren yang saya nantikan ini. Harus memendam rindu sampai Rabu depan untuk bergabung kelas dengan pengampu luar biasa keren. Belajar serasa tak belajar. kunci keberhasilan mengikuti kelas menulis antologi opini pendidikan 22 ini. • Menulis harus mempunyai tujuan • Displin, cermat, teliti, sigap. • Belajar langsung praktek Diakhir sesi master memberikan umpan balik yang membuat saya sedih dan menangis, karena tidak ikut kelas. Master Eka bertanya, “Bagaimana kalau tepat, cermat dan tulisannya bagus? Apa rasanya?” dilanjutkan dengan, “ Bagaimana rasanya jika terlambat? Dan hanya baca jawaban orang?” ditambah closing, “ Jika sahabat terlibat, tandanya belajar dengan emosi dan kemungkinan berhasil lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya menonton.” Terima kasih Master Eka, atas motivasinya. Bismillah Refleksi buatku adalah siapkan waktu, focus belajar menulis di malam rabu jam 19.00 -21.00. Managemen waktu harus dievaluasi jika ingin berhasil menjadi penulis.

Membukukan Momen Kelas KMA-OP 22 part 1

Rabu, 10 Juni 2020 adalah hari pertama pembukaan kelas menulis antologi pendidikan ke 22 yang diadakan oleh Sahabat Guru Super Indonesia (SGSI). Kelas dibuka dengan basmallah oleh MC bunda Erni Ekawati dilanjutkan dengan sambutan Mr.Sam (Founder SGSI) Beliau mengingatkan kepada peserta,tentang niat tulus belajar bersama sampai menjadi karya nyata yang didambakan banyak orang. Ucapan terima kasih kepada Pengampu Kelas, Master Eka Wardana yang telah membimbing peserta cakap berekspresi, teratur dan terarah hingga terbitnya buku antologi opini pendidikan. Beliau juga menyampaikan visi SGSI sebagai training online guru terbaik yang mampu menjadikan guru super dan berakhlak mulia. Adapun misi SGSI adalah : • Menjadikan guru profesional yang mampu menginspirasi, kreatif serta memberikan solusi dalam peningkatan mutu guru. • Menyelenggarakan training online guru yang produktif Capaian kuantitas yang diharapkan adalah setiap member mempunyai watak religius, nasionalis, leadership, mandiri dan berintegritas tinggi.

Tugas Orientasi KMA-OP 22

Menulis adalah proses menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Membutuhkan latihan dan kesungguhan. Saya merasa bangga ketika dapat menuangkan apa yang terbersit dalam pikiran saya kedalam tulisan. Dapat merangkai kata demi kata menjadi kalimat bermakna yang layak baca itu sangat membahagiakan. Akan lebih membanggakan ketika ada yang mau membaca tulisan saya. Mengambil manfaat dari apa yang saya tulis. Seakan-akan tulisan saya bisa menghipnotis orang lain untuk merenung, berfikir atau berubah menuju pribadi lebih baik. Sebanyak apapun tulisan kita, akan hilang tanpa bekas jika tidak dibukukan. Bagi saya puncak kebanggaan menulis ketika tulisan saya dibukukan dan dapat sertifikat ISBN . Lasminingsih_Kab.Tangerang

Kamis, 28 Mei 2020

Ayah


Kokok ayam belum lagi terdengar
Kecipak air bejana membasuh raga
Sujud panjang beruntaian doa
Menatap hari kian tua

Langkah demi langkah kau lalui
Berteman dingin dan gelap
Bermelodikan jangkrik
Bersenandung pujian kepada Sang Pencipta

Kala matahari mengintip diufuk timur
Tiba dikeramaian tak berkesudahan
Berlomba mengumpulkan rezeki
Bersaing dengan jiwa-jiwa penuh ambisi

Kau yakinkan dirimu
Tak kan luput rezeki dari genggaman
Kejar...kejarlah sekuat ayun langkah kakimu
Sandarkan iman teguh di dadamu

Terngiang tutur nasehatmu
Bersihkan aliran darahmu
Tunduk dan taat dalam Cahaya Cinta-Nya
Senantiasa terang hidup sampai alam baka.



Lasminingsih
Tery
Tangerang, 28 Mei 2020, 06.04

Kamis, 30 April 2020

Rabu, 29 April 2020

Selasa, 28 April 2020

Senin, 27 April 2020

Kamis, 23 April 2020

Rabu, 22 April 2020

Selasa, 21 April 2020

Sabtu, 18 April 2020

Tips Sukses Lolos PembaTIK level 1 Tahun 2020 Propinsi Banten





Pembatik 2020 diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemdikbud sebagai wahana peningkatan kompetensi tehnologi informasi dan komunikasi guru  .Yang mengacu kepada kerangka kerja peningkatan kompetesin TIK Guru UNESCO. PembaTIK terbagi dalam 4 level.

Level 1  adalah kompetensi literasi .
Di level ini peserta diklat diwajibkan membaca modul yang sudah disediakan di https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/tipe_pelatihan_list sesuai dengan gelombangnya yang Bapak/Ibu guru hebat ikuti.
Materi pada level satu terdiri dari 4 Modul yang dapat Bapak/Ibu dowload melalui tautan di bawah ini.( Arsip Modul PembaTIK 2019)
Mohon maaf jika ada perbedaan.
Ini hanya sebagai gambaran.

Modul  1  tentang Portal Rumah Belajar untuk Pembelajaran dapat didownload disini

Modul 2 tentang Penerapan Pembelajaran Abad 21   dapat di dowload disini

Modul 3 tentang Pengenalan Perangkat TIK Dasar  dapat di dowload disini

Modul 4 tentang Pengenalan Internet  dapat di dowload disini


Modul  Level PembaTIK 2020


Modul 1 Pengenalan Perangkat TIK Dasar  dapat di dowload disinidisini
Modul 2 Internet Sehat ,Bijak dan Aman dapat di dowload disini
Modul 3 Internet untuk Pembelajaran dapat didowload disini
Modul 4 Aplikasi Pembelajaran Terbuka dapat didownload disini
Pastinya Bapak/Ibu ingin lolos ujian sampai level 4 dan menjadi Duta Rumah Belajar 2020

Berikut Tips Sukses Lolos PembaTIK level 1



  1. Manajemen waktu . Buat Jadwal membaca Modul 1-4 setiap hari
  2. Baca tujuan pembelajaran di setiap modul
  3. Tandai yang penting sesuai tujuan pembelajaran
  4. kerjakan kuis di modul
  5. Cari soal di internet tentang soal PembaTIK Level 1
  6. Usahakan setiap hari membaca modul
  7. Pastikan Bapak/Ibu mengikuti Video Conference yang diadakan, baik oleh Pusdatin atau Duta Rumah Belajar di Media Sosial (Facebook, Intsgram atau Webwx meeting)
  8. Masuk dalam grup telegram massenger di https://t.me/PembaTIK_Banten
  9. Sering Cek akun https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/tipe_pelatihan_list nya

Berikut Jadwal PembaTIK
Gelombang 13-20



Semangat Belajar
Salam Sehat dan Sukses dari rumahaja
Menuju Banten Jawara
Aamiin


Sahabat Rumah Belajar Banten 2019


Minggu, 12 April 2020

Jumat, 24 Januari 2020

Kenali BLASTED pada Anak Kita.

📆 Kamis, 28 Jumadil Awwal 1441H / 23 Januari 2020

📚 KELUARGA MUSLIM

📝 Pemateri: Ust. Bendri Jaisyurrahman

📋 Mau Dibawa Kemana Anak Kita?

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

14 abad yang lalu Rasulullah SAW sudah memberikan peringatan mengenai anak ‘alay’ yang mudah ikut-ikutan. Ciri anak yg mudah terbawa pengaruh, salah satunya adalah belum bisa memutuskan, selalu berkata ‘terserah’ jika ditanya tujuan.

Ada apa dengan anak kita? Anak kita mengalami BLASTED. BLASTED adalah kepanjangan dari Bored, Lonely, Angry, Stress dan Tired. Rutinitas yang membosankan membuat anak jauh dari gembira, ditambah lagi orang tua seringkali tidak memahami permasalahan yg dialami anak. Oleh karena itu anak mencari hiburan lain di luar rumah seperti games online, PS, untuk mengatasi kebosanan itu.

Dari penelitian barat, anak yang kecanduan pornografi bukan berarti anak yang jarang beribadah melainkan karena kebosanan. Yang kedua, anak seringkali merasakan kesepian (Lonely). Anak tidak memiliki teman diskusi, orangtua kurang komunukatif. Hal ini yang membuat anak merasa sendiri dalam menghadapi masalahnya.

Ciri anak yang siap dinasihati: nafasnya sudah teratur, telapak tangan siap dipegang, bahunya siap diusap, selanjutnya minta izin untuk memberi nasihat.

Anak butuh ditemani lebih sering, jangan sampai anak malah lebih sering curhat di media online.

Ciri anak bermasalah: suka bangun kesiangan dan berlama-lama di kamar mandi. Untuk mengatasi hal itu, pertama, perbaiki lebih dulu jam biologis anak dan jangan membiarkan anak memiliki kamar mandi privat.

Selanjutnya Angry, dalam merespon anak akan melakukan dua hal: fight or flight, melawan atau kabur.

Selanjutnya Stress, anak-anak seringkali ditolak, diusir karena dianggap bikin berisik, tidak nyaman, merasa dianggap ‘warga kelas dua’. Misal di masjid, bukannya mendapat sapaan hangat tapi malah diusir dan dimarahi. Hal ini membuat anak merasa jauh dari sifat rahmah.

Berbeda dengan penjaga warnet, PS, atau game online yang selalu ramah dengan anak-anak yang datang ke tempatnya.

Untuk memperbaiki generasi sekarang, kita bisa contoh generasi terdahulu memperbaiki generasi.

Bagaimana cara memulainya? pertama, anak mendapat pengasuhan yang lengkap dari ibu dan ayah serta peran seimbang dari keduanya.

Kedua, habis-habisan di usia dini. Usaha terbaik dari orang tua untuk menciptakan emotional bonding.

Kondisi saat ini: Indonesia=fatherless country. Secara psikologis peran pengasuhan ayah yang kurang akan mempengaruhi karakter di masa dewasa anak.

Di dalam Al Qur'an sendiri ada 17 dialog anak dengan orang tuanya. 14 dialog ayah-anak, 2 dialog ibu-anak, dan satu dialog guru-anak.

Proporsi dialog ayah-anak dalam Al Qur'an, menunjukkan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak.

Imam Ibnul Qayyim: jika anda amati kerusakan pada anak, penyebab utamanya adalah ayah (tuhfatul maufud bi ahkamil maulud).

Ada istilah orang tua durhaka? ada, yakni orang tua yang mengabaikan hak anaknya sedari kecil.

Pola pengasuhan yang sempurna: ibu sebagai madrasah pertama dengan ayah sebagai kepala sekolahnya.

Fungsi kepala sekolah: membuat visi misi dan membuat nyaman sekolah.

Bagaimana mengubah karakter anak yang sudah terlanjur dewasa yang kurang mendapat pengasuhan ayahnya?
Bisa, tapi sulit. Bisa dilakukan dengan memperbanyak interaksi kegiatan yang bersifat maskulin seperti ketentaraan, beladiri, dsb.

Bagaimana peran kakak dalam keluarga? Bersabar, menjadi ‘teman’ yg menyenangkan. Jangan sampai kita lebih bersabar dengan teman/adik orang lain ketimbang adik kita sendiri.

Bagaimana membuat anak patuh tanpa membuat anak takut? Kuncinya adalah TOGETHERNESS, biasakan melibatkan anak dalam keputusan-keputusan. Contoh : jika ingin beli mobil, anak ditanya, pengen jenis mobil kayak gimana?

Wallahu a'lam bish showab

Wasalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Sebarkan! Raih Pahala

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Dipersembahkan oleh: manis.id

📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis

💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637

Info lebih lanjut: bit.ly/d

Selasa, 21 Januari 2020

Kultum Adab Bersin


Assalamualaikum Warohmatullahi Wa Barokatuh
Yang terhormat Bapak Kepala SDN Panongan I dan II
Yang saya hormati Bapak/Ibu guru SDN PAnongan  I dan II
serta teman-teman yang berbahagia
Sebelumnya, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah berkenan memberikan kita rahmatnya sehingga kita semua bisa berkumpul dalam acara pengajian Jumat ini dalam keadaan sehat
Sholawat salam senantiasa kita haturkan kepada idola kita sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan semua umatnya yang istiqomah di jalan Allah.
Semoga Allah mencatat kita menjadi barisan umat nabi Muhammad SAW, yang akan mendapatkan syafa’atnya .aamiin
Jalan-jalan ke Serayu
Jangan lupa bawa ikan Asin
Hari ini bertemu dengan Ayu
Kita akan belajar adab bersin
Teman…. Teman  
Suka bersin kan?
Kalau kita bersin baca apa ya?
Ada yang tahu?
Betul
Kalau kita bersin
Haajing (bersin)
Kita baca ALHAMDULILLAH artinya puji syukur hanya kepada Allah SWT
Jangan berkata yang gak baik ya
Trus kalau kita dengar orang bersin mengucapkan Alhamdulillah kita jawab apa ya?
Ada yang tahu?
Yak tepat, anda cerdas.
Kita menjawab YARHAMUKALLAH yang artinya semoga Allah merahmatimu.
Trus orang yang bersin tadi menjawab juga dengan jawaban YAHDIKUMULLAH WA YUSLIH BAALAKUM yang artinya Semoga Allah memberi petunjuk dan memperbaiki keadaanmu) .aamiin
Naah begitu gaesss. Biar kita bersih dapat pahala makanya kita ikuti anjuran nabi  seperti dalam  Hadits Riwayat Bukhor no.6224 tadi ya.
Bisa gak gaees kita praktekkin?
Anak yang sholeh sholihah cinta sunnah rosul, so kita harus praktekin sunah nabi Muhammad dari sekarang. OK.
Demikian kultum dari Saya
Kalau ada kebenaran semata-mata datangnya dari Allah
Kalau ada sumur diladang, boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur panjang, boleh kita berjumpa lagi
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi wa barokatuh

Rabu, 01 Januari 2020

Menulis itu Menyenangkan


            Cahyadi Takariawan adalah sosok  yang gemar membaca. Semenjak usia sekolah dasar selalu menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah untuk membaca. Ia bisa mengakses buku-buku diperpustakaan dari pulang sekolah sampai malam, karena ibunya seorang kepala sekolah di sekolah tersebut. Kegemaran langka bagi seorang anak yang lahir di kaki Gunung Lawu, Karanganyar, dengan fasilitas buku yang terbatas. Sehingga semua buku yang ada di perpustakaan sekolah ibunya habis terbaca oleh Pak Cah.
            Kegemaran membaca membuat Pak Cah gemar menulis. Beliau menulis puisi , cerpen, artikel dan lain-lain. Namun belum dipublikasikan, hanya sebagai koleksi pribadi. Hal ini berlangsung sampai Pak Cah SMA dan kuliah
            Saat Pak Cah kuliah di UGM tahun 1986, Beliau menemukan sebuah opini dimajalah lokal Yogyakarta yang isinya tentang Islam dan mengusik pikiran. Pak Cah mengirim tanggapan dari opini tersebut, dan langsung dipublikasikan oleh majalah lokal  tersebut. Hal ini merupakan titik balik untuk Pak Cah, karena pertama mengirimkan artikel dan langsung diterbitkan. Ada kepuasan dan timbul kepercayaan dalam diri Pak Cah, bahwa Pak Cah mampu menjadi seorang penulis.
            Kepercayaan diri Pak Cah, berimbas kepada semangat Beliau untuk terus menulis dan berkontribusi dalam majalah fakultas dan kampus. Selain itu Pak Cah mengirimkan banyak artikel ke majalah Islam dan koran lokal dan nasional. Pak Cah mendapatkan penghasilan dari tulisan yang Beliau kirim ke majalah Islam dan Koran lokal. Sehingga beliau dapat membiayai kuliah, menikah dan menafkahi keluarga dari menulis.
            Sampai saat ini ada 46 buku Pak cah yang sudah diterbitkan. Dan Beliau sedang menulis buku ke-47. Buku yang paling banyak dicetak ulang adalah buku Woderful Family. Selain itu beliau aktif menulis di media online Kompasiana dengan alamat https://www.kompasiana/pakcah. Sebagian besar tulisan beliau tentang masalah keluarga.
            Seperti orang berjalan harus mempunyai tujuan, agar perjalanannya terarah, focus dan tak salah jalan. Begitupun dengan menulis. Setiap orang yang menulis mempunyai tujuan. Dengan mempunyai tujuan inilah seorang penulis termotivasi untuk produktif menulis. Adapun tujuan menulis menurut Pak Cah, antara lain :
1.       Tujuan Ideologis
  Berkaitan dengan keyakinan/nilai/value
2.       Tujuan Akademis
Menulis untuk tujuan akademis di sekolah atau kampus seperti karya ilmiah, menulis buku referensi/ modul/ bahan ajar.
Ciri tulisan dengan tujuan akademis :
·         Menggunakan bahasa formal
·         Terikat dengan sistematika penulisan tertentu
3.      Tujuan Ekonomis
Menulis untuk mendapatkan uang
4.       Tujuan Psikologis
Menulis untuk tujuan katarsis.
Menurut KBBI katarsis artinya penyucian diri yang membawa pembaruan rohani dan pelepasan ketegangan. Secara psikologis katarsis mempunyai makna cara pengobatan orang yang berpenyakit saraf dengan membiarkannya menuangkan segala isi hatinya dengan bebas.
Menulis sebagai media menyalurkan emosi, baik sedih atau gembira.
Ketika orang sedih kemudian menuliskan kesedihanya, maka kesedihanya akan berkurang
Orang bahagia menuliskan kebahagiannya , maka kebahagiannya akan optimal.
5.      Tujuan Politis
Menulis dengan tujuan politik, edukasi polit, atau kampaye politik
6.      Tujuan pedagogis
Menulis untuk mengedukasi nilai-nilai kebaikan, bersifat praktis untuk berbagai lapisan masyarakat
7.      Tujuan Medis
Menulis untuk kesehatan mental  atau mencegah penyakit tertentu
8.      Tujuan Pragmatis
Menulis untuk sesuatu yang sifatnya pragmatis seperti :
·         Menulis agar popular
·         Menulis untuk mendapatkan posisi atau hadiah tertentu
·         Menulis karena tugas kedinasan, dll

Seorang penulis dapat menggabungkan berbagai macam tujuan penulisan. Hal ini dapat menumbuhkan motivasi bagi penulis. Selain mengetahui tujuan menulis, mengetahui manfaat menulis dapat menumbuhkan motivasi seseorang untuk menulis. Manfaat menulis menurut Pak Cah antara lain:
1.             Manfaat Spiritual
a.       Ilmu pengetahuan bertambah
b.      Melatih berfikir logis dan sistematis
c.       Menulis mengikat makna
d.      Manfaat secara katarsis
e.       Untuk berdakwah
f.       Sarana edukasi dan pedagogis
g.      Kepuasa mental/spiritual
2.             Manfaat Pragmatis
a.       Dikenal publik
Tidak semua penulis menjadi orang terkenal. Namun paling tidak, dengan menjadi penulis, kita menjadi penulis. Dengan dikenal orang akan memperkuat identitas diri kita. Semakin banyak kita menulis, semakin banyak orang mengenal kita. Akan berdampak pada banyak kemudahan dalam hidup.Tulisan sebagai jendela, jendela untuk melihat dunia luar dan orang lain melihat kita.
b.      Manfaat dari sudut ekonomis
1)      Secara Langsung
Dengan kita menulis, dan mengirimkan ke media cetak atau elektronik kemudian kita mendapatkan honor. Dengan menulis buku dan diterbitkan
2)      Secara tidak langsung
3)      Terus menerus
4)      Satu kali
c.       Manfaat Kesehatan
Menulis bagian dari terapi dan  menghasilkan kesehatan.
d.      Membuka dan mengenal dunia
Dengan menulis dapat melakukan perjalanan keliling dunia

Prinsip-prinsip menulis :
1.             Prinsip kebenaran
·         Prinsip kebenaran berkorelasi dengan tujuan menulis secara ideologis. Jika kita ingin menulis karena ingin mempengaruhi orang lain/ berdakwah. Yakin dulu bahwa apa yang kita tulis adalah kebenaran. Dengan kita menulis sebuah kebenaran, Jika ada yang terinspirasi dan mendapatkan kemanfaatan dari tulisan kita, aka nada imbalan terus menerus yang bersifat non materi atau dalam agama Islam dikenal dengan amal jariyah. Dan ini imbalan yang tidak berbatas waktu. Walaupun orang yang menulis sudah meninggal dunia, tulisannya akan terus menghasilkan pahala.
·         Prinsip kebenaran dalam arti value / nilai, yang bersumber dari kebenaran yang haq ( bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa).
·          Bukan prinsip kebenaran dari fakta. Karena ada kalanya fakta yang terjadi bertentangan dengan kebenaran value . Jika fakta ini ditulis kemudian banyak orang membaca dan terinspirasi dari tulisan tersebut kemudian melakukan sebuah tindakan buruk, maka dosanya pun akan mengalir kepada penulis.
2.             Prinsip Kebermanfaatan
·         Ketika kita menulis suatu tulisan, dalam hati kita harus  bertanya, Apakah tulisan yang saya tulis ini bermanfaat untuk saya dan orang lain? Jika tidak maka tulisan kita akan sia-sia
·         Kerbermanfaatan ini dalam hal positif atau kebaikan, bukan keburukan
3.             Prinsip Etis.
·         Menulis harus memperhatikan etika.
·         Tulisan kita tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, lembaga atau institusi.
·         Hati-hati dalam menulis dan menyebarkan tulisan, filter fakta atau hoax, jangan sampai karena tulisan kita, kita berurusan dengan hukum.
·         Perlu memahami Fatwa MUI tentang etika bermuamalah dalam media sosial

       
Menulis di dunia maya/ media social adalah sebuah kebutuhan di era digital, namun ada beberapa hal yang harus kita perhatika ketika kita menulis di media social antara lain:

a.       Memahami UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) No.19 tahun 2016
b.      Mengetahui karakteristik dunia maya antara lain:
·         Beroperasi secara virtual/maya
Berada di dalam dunia maya, dihuni oleh orang-orang yang saling berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pikiran, tetapi tanpa harus melakukan pertemuan secara fisik.
·         Dunia cyber selalu berubah dengan cepat

·         Karena interaksi yang dilakukan oleh hampir semua orang dari seluruh dunia, dengan didukung kemudahan update data, maka perubahan yang terjadi dalam dunia cyber pun sangat cepat.
·         Dunia maya tidak mengenal batas-batas territorial
·         Orang-orang yang hidup di dunia maya dapat melaksanakan aktivitas tanpa harus menunjukkan identitasnya. Karena interaksi dalam dunia maya tanpa melibatkan interaksi fisik, maka interaksi yang dilakukan pun tidak harus menunjukkan identitas yang sesungguhnya
·         Informasi di dalamnya bersifat publik

c.         Memahami netiket
Netiket atau nettiquette singkatan dari netter etiket, adalah aturan atau etika dalam berkomunikasi menggunakan internet. Secara umum, etika dalam komunikasi di internet adalah :
·                 Usahakan tidak menggunakan huruf bersar/kapital dalam komunikasi
·                Jangan asal copas! Tuliskan sumber tulisan jika memang berasal dari hasil salinan tulisan orang lain
·                Sopan, hindari kata-kata sarkasme, kasar, sara atau menyinggung perasaan orang lain
·                No Hoax. Jangan menyebar berita yang belum jelas kebenarannya
·                Hal-hal yang bersifat pribadi sebaiknya disampaikan melalui private message.

               Sumber : Pustekkom, 2019, Bahan bacaan modul 1 PembaTIk Level 1, Jakarta

Resume Video KMO Batch 26

Materi 1 Dasar-dasar Menulis Bagian 1
Pemateri : Cahyadi Takariawan
ditulis oleh Lasminingsih


Tangerang, 15 November 2019