Jumat, 24 Juli 2020

Direction And Location Part 2

Part 1
Hello everyone? How are you today? Pada kesempatan kali ini Bapak akan memberikan penjelasan tentang memberi petunjuk arah dan lokasi dalam bahasa inggris. Dalam kehidupan sehari hari kita pasti pernah bertemu dengan orang yang kebingungan dengan letak sebuah bangunan atau lokasi dan kita menunjukkan arah untuknya. Nah contoh tersebut termasuk ke materi direction and location ini. 

Hai Gaes...
How are you?
Apa kabar mu?
Ready to learn English with me, Mr.Aris
Siap belajar bahasa Inggris bersama Pak Aris
Let's pray together before study
Mari kita berdoa sebelum belajar
May be Allah give blessing us to day.Aamiin
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan hari ini.
aamiin

Look at the picture 
Lihat gambar

Read a loud, Please!
Tolong baca yang keras



Kalimat Giving Direction (Menunjukkan arah)
Go straight on till you see the hospital then turn left. 
(lurus terus sampai kamu melihat rumah sakit lalu belok kiri)
Turn back, you have gone past the turning. (kembali, tujuanmu sudah terlewat)
Turn left when you see a roundabout. (belok kiri ketika kamu melihat bunderan)
Turn right at the end of the road and my house is number 67. (belok kanan di akhir jalan dan nomor rumahku adalah 67)
Cross the junction and keep going for about 1 mile. (sebrangi persimpangan dan lurus terus sekitar 1 mil)
Take the third road on the right and you will see the office on the right (ambil jalur ketiga di sebelah kanan dan kamu akan melihat kantor di sebelah kanan)
Take the third road on the right and you will see the shop on the left (ambil jalur ketiga di sebelah kanan dan kamu akan melihat toko di bagian kiri)
Take the second road on the left and you will see the house on the left (ambil jalur kedua di sebelah kiri dan kamu akan melihat rumah di sebelah kiri)
Take the second road on the left and you will see the hospital straight ahead (ambil jalur kedua di sebelah kiri dan kamu akan melihat rumah sakit didepan)
The hospital is opposite the railway station. (rumah sakit ada di seberang stasiun kereta)
The shop is near the hospital. (toko ada di sekitar rumah sakit)
The shop is in between the chemist and KFC. (tokonya ada di antara ahli kimia dan KFC)
At the end of the road you will see a roundabout. (di ujung jalan kamu akan melihat bunderan)
At the corner of the road you will see red building. (di pojok jalan kamu akan menemukan bangunan merah)
Go straight on at the traffic lights. (lurus saja dari lampu merah)
turn right at the crossroads. (belok kanan di persimpangan)
Follow the signposts for Manchester.
(ikuti rambu jalan untuki pergi ke manchester)


Part 3

Contoh Dialog mengenai 'Direction and Location)

Jack: Excuse me. Could you tell me where the National Bank is?
Anna: The National Bank? Oh, I’m afraid that you are quite far from that.
Jack: What? I’m lost? I thought I was near!
Anna: Oh no. National Bank is in Saigon Road on Nguyen Street!
Jack: Could you please tell me how to get there?
Anna: Hmmm. Let me see... Go straight on this road, turn right at the traffic lights...
Jack: Is that all?
Anna: Hmmm… Hold on. Let me think... Ah! After that, go past the big church and turn right into Saigon Road. And...
Jack: Okay. And?
Anna: Opposite Saigon Road is the Nguyen Street. You will see the Vina Mall. It’s huge. National Bank is next to it. You surely won’t be lost anymore.
Jack: Got it! But is that the quickest way of getting there?
Anna: Yes, it is.
Jack: Do you have a map?
Anna: I’m sorry I don’t have.
Jack: Okay. Thanks.
Anna: You are welcome.

Terjemahan

Jack: Permisi. Bisakah Anda memberitahu saya di mana Bank Nasional?
Anna: Bank Nasional? Oh, sepertinya anda kelewatan.
Jack: Apa? Saya tersesat? Saya pikir saya sudah dekat!
Anna: Oh tidak. Bank Nasional di Saigon Road pada Nguyen Street!
Jack: Bisakah Anda memberitahu saya bagaimana untuk sampai ke sana?
Anna: Hmmm. Biarkan aku melihat ... Pergi lurus di jalan ini, belok kanan di lampu lalu lintas ...
Jack: Apakah itu sudah?
Anna: Hmmm ... Tunggu. Biarkan saya berpikir ... Ah! Setelah itu, melewati gereja besar dan berbelok ke kanan ke Saigon Road. Dan...
Jack: Oke. Dan?
Anna: Di sebrang Saigon Jalan adalah Nguyen Street. Anda akan melihat Vina Mall. Itu besar. Bank Nasional sebelahnya. Anda pasti tidak akan tersesat lagi.
Jack: Got it! Tapi apakah itu jalan tercepat untuk sampai sana?
Anna: Ya, itu.
Jack: Apakah Anda memiliki peta?
Anna: Maaf saya tidak punya.
Jack: Oke. Terima kasih.
Anna: Sama - sama.

Direction and Location Part 1 ( grade 6)


Hai Gaes...
How are you?
Apa kabar mu?
Ready to learn English with me, Mr.Aris
Siap belajar bahasa Inggris bersama Pak Aris
Let's pray together before study
Mari kita berdoa sebelum belajar
May be Allah give blessing us to day.Aamiin
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan hari ini.
aamiin

Look at the video
Hello everyone? How are you today? Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan penjelasan tentang memberi petunjuk arah dan lokasi dalam bahasa inggris. Dalam kehidupan sehari hari kita pasti pernah bertemu dengan orang yang kebingungan dengan letak sebuah bangunan atau lokasi dan kita menunjukkan arah untuknya. Nah contoh tersebut termasuk ke materi direction and location ini. Tanpa basa basi lagi, yuk kita langsung saja simak penjelasan dari direction dan location berikut ini.


Kalimat Asking Direction (menanyakan arah)
Excuse me, could you tell me how to get to the nearest post office?
(permisi, bisakah kamu memberitahuku kemana arah kantor pos terdekat?)
Excuse me, do you know where the nearest post office is?
(permisi, apakah kamu tahu dimana kantor pos terdekat?)
Excuse me, can you show me the way to the station, please?
(permisi, bisakah kamu menunjukkan jalan ke stasiun, tolong?)
I’m looking for …
(aku mencari...)
Is this the right way for …?
(apakah ini jalan yang benar untuk...?)
Do you know where is...?
(apakah kamu tahu dimana...?)
Do you have a map?
(apakah kamu punya peta?)
Could you show me on the map?
(bisakah kamu memperlihatkanku peta?)
How far is it to...?
(seberapa jauh untuk ke...?)
Is it far? 
(apakah itu jauh?)
Can you please tell me how I can get to Oxford Street?
(bisakah kamu memberitahukanku arah ke jalan oxford?)
Where is the nearest supermarket?
(dimanakah supermarket terdekat?)
How can I get to the  local market?
(Kemana arah pasar lokal?)
I'm trying to get to Downing Street.
(aku mencoba untuk pergi ke jalan downing)
How do I get to the office?
(kemana arah ke kantor?)
What's the best way to get to your house?
(kemana jalan yang paling dekat ke rumahmu?)
Where is Mc Donalds can you tell me please?
(mc donalds ada dimana?bisakah kamu memberitahuku?

Selasa, 14 Juli 2020

Rabu, 08 Juli 2020

SINERGI ASYIK, SUKSES PEMBELAJARAN DARING BAGIAN 1

    Pembelajaran daring di Kabupaten Tangerang adalah keniscayaan pada ajaran baru 2020-2021. Sebagai usaha pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan dikeluarkannya Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang No.420/2017-Disdik/2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran Baru di Masa Pandemi Covid-19 . 

     Sejalan dengan hal di atas, bagaimana orang tua menyikapinya? Pembelajaran daring sudah berlangsung hampir 3 bulan, sudah masanya orang tua menerima metode pembelajaran tersebut dengan lapang dada. Tidak ada gunanya lagi marah ataupun menyalahkan pihak lain.

 Sejatinya pembelajaran daring ini mengembalikan peran orang tua dan rumah sebagai madrasah pertama bagi anak. Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa orang tua sebagai teladan pertama dalam proses pendidikan anak. Baik itu ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah laku anak bermula dari cara orang tua mendidik dari rumah. Atau kita kenal dengan ing ngarsa sung tuladha. 

     Oleh karena itu, agar pembelajaran jarak jauh ini sukses, tidak memberikan efek stress bagi anak ataupun orang tua, perlu adanya komunikasi antar anggota keluarga. Baik ayah, ibu dan anak-anak mempunyai kekompakan, visi dan misi yang sama dalam menyikapi pembelajaran ini. Komunikasikan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga secara terperinci. Jika ayah bekerja, ibu yang menjadi pendamping dalam proses pembelajaran daring. Tapi bukan tidak mungkin ayah pun terlibat dalam pembelajaran daring. Ayah menyempatkan menanyakan atau mengontrol pembelajaran hari itu kepada anak baik lewat whatsapp ataupun video call. Yang tak kalah penting adalah komunikasi juga dengan guru, karena bukan tidak mungkin anak berbohong tentang tugas sekolah. Belum mengerjakan tapi bilang sudah mengerjakan 

     Apalagi jika kedua orang tua bekerja, bagaimana mendampingi anak dalam pembelajaran daring ini? Menyikapi hal ini diperlukan kerjasama dengan keluarga besar, andai ada om, tante, kakek dan nenek ataupun asisten rumah tangga, libatkan mereka dalam proses pembelajaran jarak jauh ini. Andaikan mereka pun tidak ada, di rumah hanya ada anak-anak, apa yang harus orang tua lakukan? Orang tua dapat meminta bantuan kepada pihak ketiga, bisa tetangga atau tenaga professional. Namun orang tua harus selektif ketika memasukan pihak ketiga kedalam rumah kita. Pastikan orang tersebut dapat dipercaya mendampingi putra-putri kita belajar dari rumah. Karena jika kita memilih orang yang salah, akibatnya fatal. 

     Yang tak kalah penting adalah komunikasi dengan guru di sekolah. Orang tua harus proaktif menanyakan target pembelajaran masing-masing anak setiap hari atau seminggu sekali. Untuk membantu orang tua dalam mengontrol ketercapaian target pembelajaran, guru dapat memberikan lembar jurnal mingguan, yang harus diisi orang tua dan dikembalikan lagi kepada guru. Cantumkan kendala ataupun permasalahan yang dihadapi orang tua selama proses pembelajaran dari rumah. Hal ini sebagai bahan refleksi guru dalam menyusun rencana pembelajaran pekan berikutnya. 

     Ketika pembelaran tatap muka, seorang guru dapat memberikan penghargaan kepada anak didik atas capaian sebuah prestasi secara langsung. Baik apresiasi positif secara lisan, tepuk tangan ataupun sentuhan fisik. Pun ketika pembelajaran dari rumah, penghargaan lisan, tepuk tangan atau sentuhan fisik tetap harus dilakukan oleh orang tua, baik secara langsung atau tidak langsung. Hal ini sebagai motivasi ekstrinsik belajar anak. Semakin sering anak mendapatkan pujian positif dari orang tua atau keluarga, atas capaian prestasinya, semakin termotivasi anak untuk melakukan hal yang sama di hari-hari berikutnya. Sekecil apapun prestasi anak, layak dirayakan. Untuk menambah rasa percaya diri anak. 

     Namun kebanyakan orang tua masih beranggapan capaian prestasi seorang anak hanya sebatas nilai akademik yang bersumber dari asesmen kognitif saja. Padahal capaian prestasi anak dapat meliputi tiga hal, kognitif, psikomotor dan afektif. Ketika pembelajaran dari rumah, ketiga capaian prestasi ini harus tetap diperhatikan. Serta mendapatkan penghargaan. 

     Setiap orang tua hendaknya menyadari bahwa setiap anak mempunyai kecerdasan berbeda. Bobbi DePorter menyatakan setidaknya ada delapan kecerdasan yaitu, kecerdasan spasial- visual, lingustik-verbal, interpersonal, musical-ritmik, naturalis, badan-kinestetik, intrapersonal, logis-matematis. Oleh karena itu dalam pembelajaran dari rumah pun orang tua dan guru bersinergi untuk mengoptimalkan perkembangan masing-masing kecerdasan tersebut. 

     Pembelajaran daring dari rumah dapat melatih kecerdasan interpersonal anak. Karena anak secara langsung berlatih mandiri ketika belajar, mengatur waktu, dan menentukan skala prioritas. Selain itu dengan pembelajaran daring melatih siswa berfikir kritis dan terbuka dalam menyaring informasi, tentu saja harus dalam pantauan orang tua dan guru. Di sinilah peran orang tua sebagai pembangun cita-cita anak ,” ing madya mangun karsa”.

Wajah Pendidikan Indonesia Sebelum dan Sesudah Merdeka

Disuatu pagi, di sebuah sekolah terlihat seoarang anak berdiri di depan kelas. “Mengapa tidak masuk kelas?” tanyaku sehalus mungkin. Dengan wajah berlinang air mata anak tersebut menjawab, “Saya tidak diijinkan masuk kelas, karena tidak mengerjakan PR.” 

 Peristiwa di atas masih sering mewarnai wajah pendidikan Indonesia setelah merdeka. Belum lagi ancaman akan tidak naik kelas atau tidak lulus ujian, jika nilai tidak memenuhi keriteria ketuntasan minimal. Pembelajaran yang berorientasi “perintah dan hukuman” adalah model pembelajaran kolonial yang diterapkan pemerintan Hindia Belanda demi mencetak bumiputera bangsawan yang taat perintah penjajah. Seiring dengan kebutuhan penjajah akan tata kelalo administrasi. 

Politik Etis yang diterapkan pemerintah Hinda Belanda tahun 1901- 1916 banyak memberikan nilai positif kepada bangsa Indonesia terutama di bidang pendidikan. Dimana pemuda pribumi diberikan kebebasan mengenyam pendidikan. Pemerintah Belanda mendirikan sekolah dasar sampai kejuruan dengan sistem kasta yang memisahkan pendidikan untuk orang keturunan Belanda, Eropa, Tionghoa dan keturunan bangsawan. Seperti HIS (Hollandsche Inlandsche School) dan ELS . Sedang Schakel School untuk rakyat biasa. STOVIA adalah sekolah kedokteran pertama yang masih berdiri sampai sekarang menjadi Universitas Indonesia. 

Politik ini melahirkan kaum cerdik pandai dikalangan bangsawan. Pemantik api lahirnya semangat nasionalisme lepas dari penjajah. Ditandai dengan lahirnya Budi Utomo, 20 Mei 1908. Didirikan oleh Dr.Soetomo, Dr Wahidin Sudiro Husoda dan Soeradji. Diikuti oleh organisasi-organisasi lain seperti Sarekat Islam, Indissche Partij, PNI dan lain-lain. Puncaknya lahirlah Sumpah Pemuda sebagai hasil Konggres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Pengakuan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia. 

Hal ini merupakan akar persatuan Indonesia. Merebaknya semangat nasionalisme di seluruh Indonesia tidak lepas dari peran Ki Hajar Dewantara. Taman Siswo didirikan (1922) sebagai bentuk keprihatinan Beliau terhadap sistem pendidikan kolonial Belanda. Sebagai bentuk kesadaran untuk merubahan nasib suatu bangsa diawali dengan memajukan pendidikannya. 

Taman Siswo berasaskan kemanusian dengan sifat kebangsaan. Dengan sistem “among” menjadi “perguruan pendidikan nasional” mempunyai 7 prinsip, antara lain: Hak menentukan nasib sendiri. Metode pengajaran menyeluruh yang mengakomodasi seluruh pengembangan diri demi pengembangan akhlak, jiwa dan raga anak. Menolak sistem pengajaran pembentukan anak secara disengaja ”pemerintah-patuh- tertib”. Siswa yang mandiri untuk mendidik siswa menjadi mahluk merasa, berfikir dan mandiri. Guru melatih siswa mencari pengetahuan sendiri dan mengunakannya agar diperoleh manfaat. Pendidikan yang mencerahkan masyarakat. Pendidikan berdampak positif mencetak manusia intektual yang dapat mengembangkan kemandirian ekonomi dan perdamaian. Pendidikan mencakup wilayah yang luas. Semakin luas dan tinggi pemerataan pendidikan suatu negara, menaikkan taraf hidup suatu bangsa. Perjuangan menuntut kemandirian. Tidak terikat kepada pihak lain (swapendidikan). Sistem ketahanan diri. Tidak ada persoalan di dunia ini yang mampu bekerja sendiri. Pihak asing tidak akan bertahan tanpa sumber daya alam Indonesia. Mendidik anak-anak dibawah naungan lembaga bebas dari ikatan, bersih dari praduga. Lembaga yang melayani anak-anak. Mendidik anak sambil bermain. Sampai dengan tahun 1939 sudah mempunyai 187 cabang dengan 14.627 siswa yang tersebar di Jawa, Madura, Celebes, Borneo dan Bali. 

Jatuhnya Indonesia ke tangan Jepang berpengaruh terhadap sistem pendidikan Indonesia. Semua sekolah kolonial Belanda dihapus. Menyisakan sekolah pribumi dengan pengantar bahasa penduduk setempat. Pendidikan masa penjajahan Jepang ini menitikberatkan penyediaan sumber daya manusia sebagai asset militer dan ketersediaan bahan pangan untuk perang. Namun Jepang memperbanyak sekolah guru untuk mendidik warga pribumi. 

Setelah Indonesia merdeka, pendidikan Indonesia fokus mengobarkan semangat perjuangan dan nasionalisme serta keinginan sejajar dengan bangsa barat. Baru pada tahun 1950 lahir UU No. 4 tentang sistem pendidikan Indonesia. Bertujuan membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Didirikanlah sekolah rakyat 2 tahun atau sekolah ongko loro, Sekolah Guru C(4 tahun) sekolah Guru B (2 tahun),SGA (4 tahun). SMP dan SMT (sekolah menengah tinggi). Sekolah kejuruan pendidikan ekonomi, pendidikan kewanitaan, pendidikan teknik (Kursus kerajinan negeri kayu, besi, anyaman, perabot rumah dan batu). Serta pendidikan tinggi, UGM dan UI. Masa ini Pendidikan merupakan hak setiap orang tanpa memandang kelas sosial.

 Pendidikan masa orde baru menitikberatkan pada kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan ijazah, sistem pendidikan sentralistik, menghasilkan tenga kerja kompeten, berbudi luhur yang berpedoman pada nilai agama dan Pancasila. Indoktrinasi nilai Pancasila kepada warga melalui pengetahuan pada kurikulum 1975. Dengan mewajibkan Pendidikan Moral Pancasila dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Asesmen hafalan.

 Adaptasi pendidikan Inggris tahun 1994 melahirkan kurikulum populis (CBSA) . Dalam kegiatan pembelajarannya melibatkan siswa aktif secara mental, fisik dan sosial. Namun kurikulum ini dirasa memberatkan siswa dengan banyaknya muatan pelajaran . Di tambah dengan masuknya muatan pelajaran lokal.

 Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004, menitikberatkan pengembangan kemampuan siswa untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesui dengan kompetensi yang sudah ditetapkan. Menggunakan metode yang bervariasi. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Siswa diberikan kebebasan mencari sumber belajar lain yang menunjang. 

Pemerintah meluncurkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2004. Ciri khas kurikulum ini memberikan otoritas kepada guru untuk menyusun silabus dan RPP sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing. Disempurnakan lagi dengan kurikulum berbasis karakter dengan menekankan pada pemahaman, skill dan pendidikan karakter. Kurikulum 2013 dengan penyederhanaan konten pembelajaran. Disampaikan dengan tematik integratif. Menekankan asesmen autentik meliputi penilaian kognitif, psikomotor dan afektif dengan pendekatan saintifik. 

Sejak dilantiknya Mentri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim mencanangkan “merdeka belajar”. Beliau mengatakan, “Kalau kita ingin melakukan tranformasi pembelajaran di dalam suatu ruang kelas, maka harus banyak tanya, banyak coba, banyak karya. Salah satu bentuk model pembelajaran merdeka belajar adalah Problem Based learning. Siswa dilatih bernalar kritis, mampu berkolaborasi, mandiri, merdeka dan termotivasi meningkatkan kemampuannya dari mana saja. Kreatif mencari hal-hal baru berinovasis secara mandiri dan mempunyai rasa cinta terhadap kesenian dan budaya Untuk merealisasikan merdeka belajar di hapusan UASBN diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Hal ini memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menentukan standar kelulusan tidak hanya nilai ujian, namun penilaian proses pembelajaran dengan kompetensi literasi dan numerasi sebagai acuannya Baik literasi baca digital dan sain. 

Untuk meringankan administrasi guru, Nadiem mengeluarkan surat edaran penyederhanaan RPP atau kita kenal dengan RPP 1 lembar. Yang berisi tiga poin, tujuan pembelajaran, langkah kegiatan pembelajaran dan asesmen. Selain itu merdeka belajar dari segi penerimaan siswa baru menganut sistem zonasi 50%, prestasi 15 % dan perpindahan orang tua 5%. 

Kabupaten Tangerang sejak 2019 mencanangkan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dengan menggandeng CSR Sinar Mas Land sebagai partner. Sebagai salah satu usaha mengembalikan “peran among” guru di sekolah. Menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa. Dengan penataan lingkungan belajar yang kondusif dan ramah anak. Menata kelas senyaman mungkin, pembuatan zona kelas seperti zona kehadiran, zona emosi, zona cita-cita, zona prestasi, pojok baca dan lain-lain. Melibatkan kolaborasi siswa, guru dan orang tua murid (lingkungan sekitar sekolah).

 Sistem pengajaran yang melihat peserta didik sebagai individu merdeka yang perlu dihormati dengan segala kecerdasan yang dimilikinya. Mengoptimalkan kecerdasan emosi selain kecerdasan kinestetik, visual sparsial, lingustik, natural dan lain-lain melalui pembelajaran problem based learning. Memfungsikan peran guru sebagai “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani (Ki Hajar Dewantara).Dengan harapan tujuan pendidikan Indonesia seperti tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mewujudkan manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab akan tercapai.