Senin, 27 Desember 2021

Peran Guru sebagai Coach di Sekolah (Koneksi Antar Materi Modul 2.3.Coaching)

 

Guru di sekolah adalah penuntun tumbuh kembang murid agar berkembang optimal sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Namun dalam perjalanannya seringkali murid menemukan hambatan. Baik dari internal maupun eksternal. Permasalahan murid dengan latar belakang keluarga berbeda sangatlah komplek.  Sebagai penuntun guru hendaknya mendampingi murid ketika murid membutuhkan bantuan. Perlu kepekaan  dan perhatian lebih bagi guru pamong untuk mengenali perubahan murid di sekolah.

Sebagai seorang coach, guru  dengan penuh cinta dan ikhlas dapat membantu murid ketika murid menghadapi masalah. Dengan tetap menjaga kerahasiaan masalah murid, menghargai murid sebagai manusia setara dengan guru dan saling percaya.  Sehingga murid memiliki keterbukaan untuk mengungkapkan masalah yang dihadapi, Dan guru ibarat suluh di jalan gelap yang sedang dilalui murid. Murid dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi berdasarkan kekuatan yang dimiliki murid.

Guru dapat menumbuhkan potensi terpendam murid melalui proses coaching ini. Ketika murid mengalami dilema dalam memutuskan masalah yang dihadapi. Dengan coaching murid dapat mengambil keputusan berdasarkan kekuatan yang dimiliki murid itu sendiri.  

Ada kalanya seorang murid mengalami emosi negatif di rumah. Hal tersebut akan berdampak pada aktivitas pembelajaran di sekolah. Semangat belajar menurun, hasil belajar terjun bebas, sedang orang tua tutup mata dan tidak peka dengan perubahan tersebut. Yang lebih parah lagi, murid dapat mencari jalan keluar yang menyimpang, misal pergualan bebas, narkoba dan lain-lain. Hal tersebut dapat dihindari jika guru peka terhadap perubahan sikap murid. Dengan proses coaching seorang guru dapat membantu masalah murid, sehingga murid mendapatkan jalan keluar dan percaya diri menatap masa depan.

Seorang murid ibarat berlian yang punya potensi terpendam. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, murid dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Pun jika murid masih bingung dengan potensi yang dimilikinya, seorang guru dapat melakukan proses coaching dari hati ke hati sehingga murid tahu potensinya dalam bidang apa. Namun proses coaching takkan berhasil tanpa adanya kepercayaan dan keterbukaan dari kedua belah pihak (guru dan murid). Keterbukaan dan kepercayaan tidak serta merta datang “bim salabim dalam sekejap” . Kepercayaan murid kepada guru berawal dari cara pandang guru kepada setiap  murid. Guru memandang setiap murid cerdas. Bersikap terbuka dan memiliki kedekatan emosional dengan murid.

Kedekatan emosional antara guru dan murid dapat dimulai dari sebuah pertanyaan yang seringkali dilontarkan guru ketika bertemu murid.

“Apa kabar?”

“Bagaimana perasaanmu hari ini?”

Mungkin pada awalnya itu hanya sebuah pertanyaan formalitas. Namun jika hal tersebut disampaikan kepada murid setiap hari, murid merasa mendapat perhatian lebih dari guru. Merasa nyaman dengan guru dan memiliki keterbukaan jika ada masalah dapat bercerita dengan guru. Dan guru membantu murid dengan proses coaching

            Selain itu dengan coaching seorang guru dapat membantu permasalahan guru lain. Sehingga guru tersebut dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi berdasarkan kekuatan guru itu sendiri. Baik itu permasalahan menyangkut anak murid maupun masalah internal rumah tangga. Pun masalah antar guru di sekolah. Tanpa merasa dihakimi dan disudutkan. Jika semua guru di komunitas sekolah dapat mempraktikkan coaching baik kepada sesama guru maupun kepada murid, niscaya akan tercipta lingkungan sekolah yang harmonis.

            Seperti kita ketahui bersama bahwa visi sekolah yang berpihak pada murid hanya dapat terwujud jika semua civitas akademik di sekolah tersebut saling menghargai dan bekerja sama. Saling berpikir positif. Tidak berkompetisi namun berkolaborasi demi kemajuan bersama. Tidak guru ada yang paling baik, yang ada adalah semua guru tumbuh menjadi lebih baik untuk melayani murid sesuai dengan potensinya. Sehingga terwujud Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis,  dan kreatif. 

Sabtu, 25 Desember 2021

5 Tahun KPBJ

 Karya Lasmi Ningsih


Semakin bertambah usia
Eforia suka duka
Lalui jalan berliku
Antarkan ke puncak impian
Menebar kebaikan dalam tulisan
Asah empati ukir sejarah
Tempat asah talenta

Ukir nama dalam jejak zaman
Lelah semoga jadi Lillah
Antar diri kenali potensi
Nafaskan budi dalam kata
Gaungkan cinta tuk semesta

Tanpamu
Aku  kenal dongeng, fabel, dan fiksi anak
Hirup beragam ilmu
Untai dalam alur
Nikmati karya menjadi buku

Kau tempat bertemu
Beragam penulis kaya ilmu
Bertambah usiamu KPBJ
Jayalah  Komunitas  Pembatas Jakarta

Tangerang, 25 Desember 2021; 18.11
Selamat Mengulang Hari Jadi Ke- 5 KBPJ
Terima kasih atas semuanya

Jumat, 24 Desember 2021

Koneksi Antar Materi Modul 2.2. Pembelajaran Sosial Emosional

 

Korelasi antara PSE dengan Filosofi KHD

Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat anak agar mereka sebagai manusia dan angota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Seorang anak dapat merasakan kebahagiaan selama proses pembelajaran baik di rumah maupun di sekolah jika kebutuhan dasarnya tercukupi dengan baik.  Kodrat anak memiliki karakter yang berbeda dan unik sebagai sebuah anugerah bawaan sejak lahir. Dengan pembelajaran social emosional anak mampu mengenali karakternya sendiri. Kelebihan / kekuatan yang ada pada diri murid dapat dioptimalkan. Selaian itu dalam perjalanannya emosi murid mengalami pasang surut. Dengan berbekal teknik STOP dalam pembelajaran social emosional, dapat mengantisipasi timbulnya emosi negatif dalam dirinya. Karena sejatinya emosi negatif mudah sekali menular. Dan menurut penelitian satu emosi negative baru dapat dinetralkan dengan lima emosi positif.

Melalui pembelajaran social emosional juga, murid dapat berlatih menjadi murid yang memiliki kecerdasan emosional sejak dini. Menurut Goleman (1995), murid dikatakan mempunyai kecerdasan emosi jika:

·         mampu mengendalikan perasaan marah,

·         tidak agresif dan memiliki kesabaran,

·         memikirkan akibat sebelum bertindak

·         berusaha dan mempunyai daya tahan untuk mencapai tujuan hidupnya

·         menyadari perasaan diri sendiri dan perasaan negative

·         memiliki konsep diri yang positif

·         mudah menjalin persahabatan dengan orang lain

·         mahir dalam berkomunikasi

·         dapat menyelesaikan konflik social dengan damai.

 

 Korelasi antara PSE dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Salah satu peran nilai guru penggerak adalah berpihak pada murid. Guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban menuntun tumbuh kembang semua potensi siswa melalui serangkaian pengalaman belajar.  Agar murid  mempunyai ketertarikan belajar, seorang guru hendaknya mampu menarik minat siswa untuk gemar belajar. Rasa suka siswa dimulai dari penerimaan guru terhadap kemampuan siswa yang beragam. Selain itu sebagai manusia biasa murid mempunyai emosi yang fluktuatif.  Dalam perjalanan menerima pengetahuan baru adakalahnya   Gurulah yang berperan untuk mengenalkan emosi-emosi tersebut kepada murid melalui pembelajaran social emosional.  Pembelajaran tentang apa yang akan dialami siswa,apa yang dipelajari siswa, dan bagaimana guru mengajar.

Di Kelas, ada mimpimu

Karya Lasmi Ningsih


Di kelas akan tumbuh tunas- tunas baru
Hasil semaian benih- benih unggul
Tertutup sudut, lama membatu

Di kelas  akan tumbuh jiwa -jiwa tangguh
Melibas onak
Menerjang badai
Bersama sampan tatap masa depan

Di kelas telah tumbuh kemerdekaan
Berkarya
Bekerjasama
Penuh cinta
Di bawah naungan mentari setia

Di kelas, ada mimpimu
Yang lama disimpangkan
Berselimut pengajaran konvensional
Apa itu pembaharuan?
Bagaimana menuntun generasi Z?
Alpa dengan keriuhan diri


Di kelas, akàn tumbuh mimpimu
Melesat busur ruang waktu
Menancap tekad
Gaungkan Indonesia




Tangerang, 24 Des 2021
Refleksi Filosofi KHD

Rabu, 22 Desember 2021

Ibu

  Karya Lasmi Ningsih

 

Bersyukur atas berkah umurmu

Masih bisa mendengar suara indah doamu untukku

Di keriput wajah tirusmu

Tergores lelah

Mengbdi…

Memberi

berbagi

Masih ingin memberi

Cintamu ibu

Tak berbatas waktu

Pun untuk putra putrimu

Yang sudah bisa mencari penghasilan sendiri

Jiwamu tetap ingin memberi

 

Malu..

Akan umurku

Belum bisa bahagiakanmu

Maafkan aku ibu

Tak bisa menemani malam-malam dihari tuamu


Tangerang, 27 Januari 2019

Selamat Hari Ibu, maafkan  bulan ini belum bisa pulang



Lokakarya

Karya Lasmi Ningsih


Pesona berjuta kata
Bersua dalam canda
Membelai telinga
Menajamkan otak
Meneguhkan tekad
Melapangkan hati

Bertukar pengalaman
Panen ide baru
Jumput impian
Gores tinta emas perjalanan

Metamorfose kehidupan
Hadiah untuk diri
Nikmati dengan senyum
Di tiap langkah perjuangan
Rayakan cinta semesta
Mengalir dibilik- bilik ruang kelas

Tangerang, 22 Desember 2021; 05.23

Deferensiasi?

 Karya Lasmi Ningsih

Potensi  berkilau di semesta kelas
Embrio titian kebahagian
Mengukir bintang sesui kodrat
Bersinar terangi alam nusantara
Enyahkan kebodohan
Libas kemalasan
Atapi awan semangat juang
Jiwa tersuluh api
Antarkan mimpi di tepian malam
Raga menari
Asah bakat anugerah ilahi
Nantikan karya gemakan bumi

Berpihak pada murid
Emaskan laku kegembiraan
Rencanakan warna pelangi
Dalam kelas-kelas pembaru masa depan
Efektif dalam kolaborasi
Fitrah zaman, busur tak tertahan
Esakan budi pekerti
Roda menggilas budaya
Eratkan cinta bumi pertiwi
Nak, ini tanggung jawabmu   
Sinarkan zamrud khatulistiwa
Impikan sepotong surga
Akukan nusantara, melangit dunia
Simponi karya inovasi
Impikan senyum hingga alam baka


Tangerang, 23 November 2021

Puisi ini ditulis sebagai Refleksi penulis pembelajaran berdiferensiasi

Senin, 20 Desember 2021

RPP Berdiferensiasi dan Sosial Emosional (Aksi Nyata Modul 2.2)

 



Salam bahagia

berikut RPP 

RPP Berdifernsiasi dan PSE

Nama Sekolah         : SDN Panongan II

Kelas/semester       : VI/Ganjil

Topik                         : 5

Sub Tema                  : 4

Hari/tanggal                        : Selasa, 23 November 2021

 

1.      Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

 

No

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 

 

KD Pengetahuan

3.7.  Menjelaskan bangun ruang

yang merupakan gabungan dari

beberapa bangun ruang, serta luas

permukaan dan volumenya.

3.7.1.      Menganalisis unsur  bangun ruang kubus, balok, limas, prisma

 

 

KD Ketrampilan

4.7. Mengidentifikasi bangun ruang

yang merupakan gabungan dari

beberapa bangun ruang, serta luas

permukaan dan volumenya.

4.7.1.      Membandingkan bangun datar penyusun bangun ruang

 

NO

KOMPETENSI

SOSIAL EMOSIONAL

 

PENERAPAN

 

YANG DILAKUKAN GURU

 

YANG DIKATAKAN GURU

 

1

Kesadaran Diri

Sebelum mulai pembelajaran

Guru melihat zona emosi sebelum mulai belajar

Siswa dan guru membuat lingkaran di depan kelas

Guru melakukan permainan

Siswa mengungkapkan perasaan pagi itu

(Guru melihat zona emosi terlebih dahulu)

Supaya anak-anak lebih bergembira, yuk kita membuat cirle time sebelum kita bersenang-senang dengan pelaran matematika yang makin berbobot dan menantang

2

Pengelolaan diri

Saat diskusi kelompok

Memantau diskusi di masing-masing kelompok

Nak., kamu boleh bercanda atau bermain, tapi selesaikan dulu apa yang menjadi tugasmu hari ini, bisa?

3

Kesadaran Sosial

Saat siswa mengerjakan tugas mandiri

Memotivasi siswa yang sudah selesai mengerjakan tugas untuk membantu siswa lain yang belum selesai

Nak, boleh lho kami berbagi ilmu kepada teman yang belum selesai mengerjakan tugas. Berbagi itu keren dan tidak mengurangi ilmu yang kamu punyai.

4

Ketrampilan Relasi

Saat praktik membuat bangun ruang kubus, balok, prisma segitiga dan limas segitiga dari sedotan

Menyediakan bahan praktik lebih dari satu

 

Memberi kesempatan kepada teman untuk praktik membuat rangka bangun ruang itu keren lho,

5

Pengambilan keputusan bertanggung jawab

Saat pembagian peran ketua, sekretaris, moderator

Memotivasi murid berbagi peran dalam kelompok

Setiap anak mempunyai tanggung jawab yang berbeda sesuai perannya, apapun peran yang kamu pilih, yakin kamu bisa melakukan yang terbaik.

Saat akhir pelajaran

Memberi contoh benda proyek yang akan dibuat siswa ( mobil-mobilan, tempat pensil, tempat buku)

Kamu yang memilih proyek membuat itu, kamu juga yang harus menyelesaikannya , bukan?

Mencoba hal baru itu bagus, tapi harus yakin kamu bisa menyelesaikan apa yang sudah kamu mulai, oke!

 

2.      Tujuan Pembelajaran

a.       Melalui pengamatan video , siswa dapat mendaftar unsur-unsur kubus dan balok dengan benar

b.      Melalui praktik langsung, siswa dapat membedakan sisi, titik sudut, rusuk dan tinggi balok/kubus/prisma dengan gembira

c.       Melalui praktik langsung siswa dapat membuat karya dari kardus bekas dengan baik

 

 

 

 

3.      Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

 

TAHAP PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU

A.    Kegiatan Pendahuluan

Pastikan sebelum masuk kelas guru dalam keadaan emosi positif. Jika guru masih membawa emosi negatif, lakukan STOP terlebih dahulu.

Stop : Berhenti dari aktifitas

Take deep breath : tarik napas  dalam 5-7 kali

Observe : Amati yang terjadi

Proceed :baru masuk kelas untuk melanjutkan aktifitas KBM dengan emosi positif/mindfullnes

(Waktu 5 menit)

Pendahuluan

(persiapan/orientasi)

  1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam (PPK:religius)
  2.  Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa (PPK: Disiplin)
  3. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. (PPK; Religius).
  4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
  5. Pembiasaan membaca/menulis 15-20  menit dimulai dengan guru menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu tokoh matematika, makanan/minuman sehat, cerita inspirasi atau motivasi . Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi (GLN: Literasi baca tulis)
  6. Siswa dan guru melakukan circle time

7.      Membagi kelompok

 

10 menit

Apersepsi

1.     Menanyakan kepada siswa adakah bangun berbentuk kubus dikelas kita?

2 menit

Motivasi

 

 

 

 

Ø Dengan mempelajari unsur kubus dan balok, siswa dapat membuat benda nyata seperti tempat pensil dari kardus bekas

 

3 menit

B.     Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran 1

Problem based learning

 

 

Kegiatan Inti:

1.    Siswa mengamati video  bangun balok dan kubus   yang ditayangkan  guru didepan kelas. (HOTS : Critical Thingking)

2.      Guru meminta siswa mendiskusikan perbedaan bangun dilihat dari rusuk, bidang dan titik sudut

(HOTS : problem solving); (PPK: gotong royong)

3.      Siswa mengisi LKPD 1 secara berkelompok

(PPK: gotong royong) (Pembelajaran abad 21: collaborative

4.    Siswa mempresentasikan hasil diskusi .(Pembelajaran abad 21: Komunikatif);

 

5.      Kelompok lain menanggapi, ((HOTS: critical thingking) guru sebagai fasilitator

6.      Siswa menempelkan LKPD 1 di papan “Ini hasil Karyaku

7.      Siswa diminta mengisi balok dan kubus dengan pasir kinetik (pembelajaran abad 21: kreatif inofatif)

Hari Kedua

1.    Guru menanyakan:

   Apakah anak-anak tahu berapa volume pasir didalam balok dan kubus?

Apakah ada yang tahu cara menghitung volume kubus? (HOTS: critical thingking)

2.    Guru menuliskan jawaban siswa di papan tulis.

3.    Didalam kelompok, Siswa diminta mengukur panjang, lebar dan tinggi bangun kubus dan balok dan menuliskan hasil jawaban di LKPD 2 (HOTS: kritical thingking; PPK: Gotong royong)

4.    Guru menayankan video cara mencari volume balok dan kubus menggunakan rumus. (HOTS: Tranfer knowledge)

5.    Secara berkelompok siswa mendiskusikan volume balok dan kubus  di LKPD 2 (PPK: gotong royong); (Pembelajaran abad 21: Collaborative)

6.    Siswa mempresentasikan hasil diskusi, kelompok lain menanggapi, guru sebagai fasilitator ( Literasi komunikasi)

7.    Siswa menempelkan hasil diskusi di papan kreasi, guru memberikan penghargaan bintang yang ditempel di papan prestasi. (Pembelajaran abad 21: kreatifitas)

 

40

C.     Kegiatan Penutup  (15 menit)

Peserta didik :

1.    Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.(Pembelajaran abad 21: kreatif)

2.    Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.(HOTS: Reflektif)

3.    Menuliskan perasaan ketika selesai belajar

Guru :

1.    Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa

2.    Peserta didik yang  selesai mengerjakan projek dengan benar diberi penghargaan bintang dan ditempel di papan prestasi dan poortopolio anak.

3.    Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

4.    Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk Siswa diberi kebebasan membuat proyek dari bahan bekas yang ada hubungan dengan bangun balok dan kubus.

5.    Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

6.    Menutup dengan doa

(PPK: Religius)

 

 

4.      Penilaian

Teknik Penilaian

a.       Sikap

Catatan pengamatan :

Kerja sama, disiplin dan tanggung jawab

b.      Pengetahuan:

Mengisi table unsur bangun ruang kubus dan balok

c.       Keterampilan:

Kriteria Penilaian produk

5.      Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Pembelajaran Remidial

Siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, diberikan penjelasan materi lagi dan soal-soal latihan

b.      Pengayaan

Siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM, diberikan soal yang lebih komplek

 

 

 

 

6.      Bahan Ajar

UNSUR - UNSUR BANGUN RUANG (BALOK, KUBUS, PRISMA, TABUNG, LIMAS DAN KERUCUT)

Unsur-unsur sebuah bangun ruang adalah titik sudut, sisi dan rusuk. Unsur-unsur sebuah bangun ruang menyatakan sifat-sifat bangun ruang tersebut.
1. Balok

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWzBXGqVxEDl1a_SlOlAqY_EWnHgR25G_O-QgochXZ2bFeq-V7bT9a9W29y28xkV1AafyM4EOe0BnXUMriFcZOJBSRO5pvFlqnPj1r_33qI4jnE0-uJZVBDvRqwarKTiNTrgUdK18rorc/s1600/balok.png

Sifat-sifat balok :
a. Mempunyai 6 sisi yang umumnya berbentuk persegi panjang. Jika kita amati bangun balok di samping terdiri dari 6 sisi yaitu : ABCD, BCGF, CDHG, ADHE, ABFE dan EFGH.
b. Mempunyai 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G dan H.
c. Mempunyai 12 rususk yaitu : AB, BC, CD, AD, AE, BF, CG, DH, EF, FG, GH, dan EH.


2. Kubus

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHj-ccWofddyz3i6a_RAt40l-diq0Kp5qisXTjculPESvavegkG4kjCdMlsg24rHxd-MJfnT9F35ugm1qnMVFMwDWbQLyC6GlEuquiea3xk_WveNyGmJ4JLUE4m3OEeMHDQq1iXusfbHA/s1600/kubus3.png

Sifat-sifat kubus adalah sebagai berikut :
a. Mempunyai 6 sisi yang berbentuk persegi yaitu ABCD, CDHG, BCGF, ABFE, ADHE dan EFGH.
b. Mempunyai 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
c. Mempunyai 12 rusuk sama panjang atau persegi yaitu AB = BC= CD= DA= AE= EF= FB= FG= GH= HE= DH= CG.

Mencari rumus kubus dan balok

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHj-ccWofddyz3i6a_RAt40l-diq0Kp5qisXTjculPESvavegkG4kjCdMlsg24rHxd-MJfnT9F35ugm1qnMVFMwDWbQLyC6GlEuquiea3xk_WveNyGmJ4JLUE4m3OEeMHDQq1iXusfbHA/s1600/kubus3.png

Garis AB, BC, CG, FG  disebut sisi

Rumus Volume Kubus : Sisi x Sisi x Sisi

Atau V = S³

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWzBXGqVxEDl1a_SlOlAqY_EWnHgR25G_O-QgochXZ2bFeq-V7bT9a9W29y28xkV1AafyM4EOe0BnXUMriFcZOJBSRO5pvFlqnPj1r_33qI4jnE0-uJZVBDvRqwarKTiNTrgUdK18rorc/s1600/balok.png

Rumus Volume Balok

Sama halnya dengan kubus untuk menghitung volume sebuah balok diperlukan nilai dari sisi/rusuk panjang, lebar, serta tingginya.

Setelah didapatkan maka sisi panjang bernilai p : garis AB

sisi lebar bernilai l: garis BC

dan sisi tinggi bernilai t : garis BF

Dengan begitu, rumus volume balok ialah sebagai berikut:

V = p . l . 

Sumber:https://ayobahagiabelajar.blogspot.com/2019/12/unsur-unsur-kubus-dan-balok.html

                    

 

 

 

 

                    

Mengetahui

Kepala SDN Panongan II

 

 

 

Hj.EMI SUHAEMI, S.Pd.SD

NIP.197303062000032004

 

 

 

 

 

 

Tangerang, 20 November  2021

Guru Kelas

 

 

 

LASMININGSIH, S.Pd.SD

NIP  : 197708292006042007

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1

Lembar Kerja Peserta Didik  1

Mata Pelajaran                   : Matematika

Kelas/ Semester                  : VI/ 1

Materi Pembelajaran        :  Volume bangun kubus dan balok

 

1.     Tujuan:

a.       Melalui pengamatan video , siswa dapat mendaftar unsur-unsur kubus dan balok dengan benar

2.        Petunjuk Kegiatan:

a.       Peserta didik membentuk kelompok, satu kelompok terdiri atas 5 anggota.

b.      Secara berkelompok peserta didik berdiskusi mendata unsur-unsur kubus dan balok dalam tabel

c.       Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

d.      Kelompok lain menanggapi

e.       Hasil diskusi dipajang di papan kreatifitas

Unsur-unsur Kubus dan Balok

No

Nama Bangun

Gambar Bangun

Unsur kubus

1.

 

Sisi

 

Ttik sudut

 

Rusuk

 

2.

 

Sisi :

 

Titik sudut

 

Rusuk

 

Kesimpulan:

 

 

 


 

Lampiran hari ke dua

Lembar Kerja Peserta Didik  2  

 

Mata Pelajaran                   : Matematika

Kelas/ Semester                  : VI/ 1

Materi Pembelajaran        :  Volume bangun kubus dan balok

 

3.     Tujuan:

                                a.          Melalui praktik langsung, siswa dapat membedakan sisi kubus, panjang, lebar dan tinggi balok

                                b.          Melalui diskusi siswa dapat  menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan volume kubus dan balok

4.        Petunjuk Kegiatan:

a.       Carilah sisi panjang, lebar dan tinggi kubus yang dibawa kelompok

b.      Tulislah hasilnya pada kolom no 1

c.       Carilah panjang, lebar dan tinggi balok yang kamu bawa

d.      Tuliskan hasilnya pada kolom nomor 2

e.       Hitung volume kubus pada soal no b

f.        Hitung volume balok pada soal no,d

No

Nama Bangun

Gambar Bangun

Unsur kubus

1.

 

Sisi panjang:

 

 

 

Sisi Lebar

 

 

Sisi tinggi

2.

 

Sisi panjang:

 

 

 

Sisi Lebar

 

 

Sisi tinggi

3

Kubus

Volume Kubus

 

 

 

 

4

balok

Volume balok

 

 

 

 

 

Lampiran 3

Rubrik Penilaian Matematika

No

Indikator

Ya

Tidak

Catatan

1.

Siswa menuliskan 4 unsur kubus

 

 

 

 

 

 

2.

Siswa menuliskan 4 Unsur Balok

 

 

 

 

 

 

3.

Bekerja sama saat praktik

 

 

 

 

 

 

4.

Berdiskusi

 

 

 

 

 

 

5.

Siswa menghitung volume kubus

 

 

 

 

 

 

6

Siswa menghitung volume balok

 

 

 

 

 

 

 

Catatan Tambahan :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Observasi  Pembelajaran Sosial Emosional

 

No

Indikator

Butuh Bimbingan

Terlihat

Membudaya

Catatan

1.

Kesadaran Diri

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Pengelolaan diri

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Kesadaran social

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Ketrampilan Relasi

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Catatan Tambahan :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Umpan Balik Emosi Siswa

 

Perasaan Saya belajar hari ini

 

Saya senang dengan…

 

 

 

 

 

 

 

Materi yang belum saya pahami

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Refleksi Siswa

 

Indikator

Belum Mampu

Mampu dengan bimbingan

Mampu dengan Mandiri

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

Saya mampu menyebutkan unsur kubus

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saya mampu menyebutkan unsur balok

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saya  mampu menghitung volume kubus

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saya mampu menghitung volume balok