1. Pemikiran apa yang ditanamkan
Seperti apapun kondisi sekolah, selagi kita berpikiran
positif dan berbasis aset, pembelajaran yang memerdekakan murid akan tetap bisa
dilaksanakan. Yang terpenting adalah paradigma guru terhadap murid. Bahwa setiap
murid itu cerdas. Tak ada perubahan yang tak bisa dilakukan. Maukah guru bergerak? Tergantung kepekaan
guru terhadap aset-aset yang dimiliki sekolah. Bisakah guru dan kepala sekolah
berkolaborasi dengan wali murid dan aset-aset lingkungan.
2. Praktik-praktik pembelajaran apa yang menurut Anda bisa diterapkan
Praktik pembelajaran yang bisa diterapkan adalah
pembelajaran berbasis lingkungan. Pembelajaran yang mengoptimalkan aset
lingkungan, aset guru dan wali murid. Pembelajaran yang tidak hanya seputar
hafalan, namun pembelajaran yang bermakna, berbasis masalah yang ada disekitar
murid. Pembelajaran yang menjembatani dunia sekolah dan tantangan dunia nyata
di luar sekolah. Pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang melibatkan murid dalam mengambil keputusan, apa yang akan
dipelajari, bagaiman cara murid belajar dan jenis penilaian apa yang akan murid
pilih.
3. Praktik-praktik pembelajaran apa yang menurut Anda dihilangkan?
Praktik pembelajaran yang perlu dihilangkan adalah pembelajaran
konvensional. Pembelajaran yang hanya menghafal dan mencatat. Pembelajaran yang
berpusat pada guru. Pembelajaran yang tidak memerdekakan murid. Pembelajaran yang tidak bermakna. Pembelajaran yang berorientasi nilai dan angka hasil tes kognitif.
4. Potensi apa yang bisa mendukung penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan
Potensi yang bisa mendukung penerapan prindip pendidikan
yang memerdekakan adalah segala aset yang dimiliki
sekolah. Baik aset sumber daya manusia, lingkungan, aset sarana dan prasarana,
finansial, ast politik dan aset sosial budaya serta yang tak kalah penting
adalah peran kepemimpinan kepala sekolah.
5. Tantangan apa saja yang dihadapi?
Kepimpinan kepala sekolah yang belum bersifat melayani,
belum tergerakknya aset sumber daya manusia di sekolah merupakan tantangan yang
dihadapi untuk melaksanakan pendidikan yang memerdekakan. Selain itu, guru
belum mampu mengintegrasikan pemanfaatan teknologi informasi menjadi tantangan
di sekolah semakin besar.
6. Langkah pertama apa yang harus diambil?
Langkah pertama yang harus diambil adalah melakukan
perubahan mulai dari diri sendiri, mulai dari kelas saya dan mulai memetakan
potensi aset yang dimiliki sekolah untuk mendukung pelaksanaan transformasi
pendidikan menuju pendidikan yang memerdekakan murid. Sehigga tumbuh murid yang
cerdas secara intelektual, sosial, emosional, spritual serta berkarakter Profil
Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis, bergotong royong dan
berkebhinekaan global. Mulai menjalik kolaborasi dengan wali murid, dan
lingkungan setempat, menjadikan wali murid sebagai partner dalam menyukseskan
pembelajaran yang memerdekakan.
0 komentar:
Posting Komentar