Rabu, 10 November 2021

Korelasi Pembelajaran Berdiferensiasi dan Filosofi Ki Hadjar Dewantara (2.1.a.9.Koneksi Antar Materi)

 



Korelasi pembelajaran berdiferensiasi dengan filosofi KHD

Filosofi KHD memandang siswa sebagai pribadi merdeka. Setiap siswa punya potensi unik yang berbeda. Dengan pembelajaran berdiferensiasi ini guru menjembatani tumbuh kembang potensi anak di kelas. Dengan merancang pembelajaran yang mengakomodir potensi , bakat, dan minat siswa.

Selain itu pembelajaran berdiferensiasi proses   memungkinkan siswa belajar sesuai dengan gaya belajarnya.

Sedang pembelajaran berdiferensiasi produk memberikan kemerdekaan kepada siswa untuk merancang tagihan hasil belajar sesuai dengan bakat/ minatnya. Hal ini sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa pembelajaran yang memerdekakan haruslah berpusat pada anak didik.

Masih menurut KHD, peran guru adalah sebagai penuntun tumbuh kembang anak. Melalui pembelajaran berdiferensiasi diharapkan semua potensi anak dapat tergali dan berkembang optimal

 

Korelasi Nilai Guru Penggerak dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

     Sejatinya setiap guru mempunyai nilai-nilai yang diyakini. Nilai tersebut merupakan hasil akumulatif dari guru sejak lahir dalam asuhan kedua orang tua, guru-guru dari SD sampai sekarang. Salah satu nilai guru penggerak adalah reflektif. Guru senantiasa melakukan refleksi atas ilmu pengetahuan yang baru didapatkan di program pendidikan guru penggerak.

Bagaimana caranya? Salah satunya, ketika guru penggerak mendapatkan materi pembelajaran berdiferensiasi, kemudian ia melakukan refleksi diri. Sudah berderensiasikah pembelajaran yang selama ini dilakukan di kelas? Jika belum, maka segera memperbaiki dengan meninjau ulang rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Merevisi RPP tersebut dan mempraktikkan di dalam kelas. Sehingga pembelajaran di kelas dapat memenuhi kemerdekaan murid untuk belajar.

Pembelajaran berdiferensiasi memberikan pengalaman belajar beragam kepada murid sesuai dengan  bakat/minat dan potensinya. Disajikan dengan memperhatikan gaya belajar murid. Murid diberikan kebebasan memilih unggahan tugas sesuai dengan hal-hal yang disukainya. Hal ini sejalan dengan salah satu nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid.

Di sisi lain ketika merancang rencana pembelajaran berdiferensiasi  dan mempraktikkanya di kelas, seorang guru dituntut untuk berpikir “out of the box” atau inovatif agar semua potensi murid berkembang optimal.

 

Korelasi Peran Guru Penggerak dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

 

Salah satu peran guru penggerak adalah memimpin pembelajaran di kelas. Dengan menyusun strategi pembelajaran berdiferensiasi, murid di kelas mendapatkan pengalaman belajar kontekstual, menyenangkan dan sesuai keinginan siswa. Hal ini dapat menumbuhkan motivasi intrinsik siswa untuk melakukan hal-hal baik secara berulang. Dengan demikian guru sekaligus melatih siswa menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.

 

Korelasi Visi Guru Penggerak dengan pembelajaran Berdiferensiasi

 

Visi guru penggerak adalah mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlaq mulia, kreatif, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global, dan bernalar kritis. Ketika guru merancang pembelajaran  berdiferensiasi, murid diharapkan dapat lebih mandiri dan kreatif karena guru memilih gaya belajar sesuai karakteristik masing-masing murid. Pembelajaran berdiferensiasi dengan modifikasi tugas mandiri dan diskusi dapat memupuk semangat gotong royong dalam keragaman.

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar