Kamis, 28 April 2022

Refleksi Pekan 22, Modul 3.3. ( Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid)



Modul 3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

1. Mulai dari Diri

Memasuki modul terakhir Program Pendidikan Guru   Penggerak tentang Pengelolaan Program yang Berdampak pada murid. Dimulai dari flasback masa-masa sekolah. Menggali memori, adakah program saat saya sekolah yang sangat berkesan hingga saat ini?

Pengalaman menjadi ketua koperasi sangat berkesan bagi saya. Karena banyak pembelajaran yang saya dapatkan semasa menjabat sebagai ketua tersebut antara lain :

  • Saya belajar mengelola waktu. Saat istirahat harus jaga koperasi meski tidak setiap hari.

  • Belajar tatakelola keuangan sederhana 

  • Belajar berbelanja dan berjualan.

  • Belajar bekerja sama dengan pengurus lain

  • Belajar berbicara di depan umum saat memberikan laporan pertanggungjawaban di depan kepala sekolah, dewan guru dan perwakilan kelas dari kelas 1 sampai kelas 3. Hari berikutnya langsung dipanggil kepala sekolah dan diberikan penghargaan.

Pembelajaran yang saya dapatkan saat menjadi ketua Koperasi WASIS SMAN 2 Magelang .Menjadi guru dan bisa berbicara di depan umum dengan percaya diri. Hal ini bisa jadi diawali dari pengalaman berbicara di depan umum saat SMA. Saat pidato memberikan laporan pertanggungjawaban  Koperasi Wasis di depan Kepala Sekolah, dewan guru, dan perwakilan murid SMAN 2 Magelang. Andai waktu itu saya tidak memaksakan diri untuk bisa pidato tanpa teks. Mungkin rasa percaya diri itu tidak hadir saat ini


2. Ruang kolaborasi diskusi

Pad sesi ini saya diminta merancang sebuah program berdampak pada murid yang didasarkan atas kekuatan yang dimiliki sekolah. Maka tercetuslah Rabu Literasi.

Program unggulan yang sedang di jalan di SDN Panongan II adalah Rabu Literasi. Program ini tidak hanya untuk murid namun juga untuk guru. Untuk murid diadakan setiap hari rabu sebelum pelajaran di mulai. Program ini termasuk program pengayaan atau kokurikuler. Namun untuk kelas tinggi (4, 5 dan 6) bisa diintergrasikan dalam pembelajaran intrakurikuler pelajaran Bahasa Indonesia.


Tujuan Program : 

  1. Meningkatkan kemampuan literasi baca tulis murid di SDN Panongan II

  2. Meningkatkan kompetensi literasi baca tulis, digital, dan pedagogik guru SDN Panongan II

  3. Meningkatkan potensi murid dalam bidang olah raga terutama futsal. 


Program ini dipilih karena mempertimbangkan aset yang dimiliki oleh SDN Panongan II. Antara lain: sekolah mempunyai koleksi buku cerita berjenjang bantuan dari USAID. Dimana buku ini lengkap untuk kelas 1 sampai kelas 6. Isi bukupun sesuai dengan karakteristik tiap kelas. Misal buku kelas 1 disebut buku merah hanya terdiri dari 3 kata dan gambar full colur 1 halaman yang menjelaskan kata tersebut. Buku hijau terdiri dari 1 kalimat dengan  5 kata dilengkapi gambar penuh warna cocok untuk kelas 2. Buku biru terdiri dari 3 kalimat yang terdiri dari 3 sampai 6 kata perkalimat untuk kelas 3.  Buku coklat untuk kelas 4. Terdiri dari 4 kalimat. Masing-masing kalimat terdiri dari 3 sampai 6 kata. Buku  kuning untuk kelas 5. Terdiri dari 10 kalimat. Menggunakan kalimat langsung dan sudah ada alur cerita di dalamnya. Buku abu-abu untuk kelas 6. Terdiri dari 4 paragraf. Masing-masing paragraf terdiri dari 4 sampai 5 kata. Semua buku dilengkapi gambar ilustrasi yang menjelaskan isi cerita.


Untuk memfasilitasi program ini dibuat zona literasi di setiap kelas. Untuk murid kelas 6,anak  diminta menulis kata yang sulit di sebuah kertas setelah membaca sebuah buku. Di kumpulkan di sebuah kotak hasil karya siswa dan diberi label tabungan kata. Tabungan kata ini akan dibuat sebuah kamus sederhana hasil karya murid kelas 6 dalam bentuk 

Selain itu, saya sendiri memiliki hobi membaca dan menulis. Dan sedang mengikuti beberapa program kelas kepenulisan. Baik kelas menulis cerita anak, cerpen media, menulis puisi, opini, bahkan sampai kelas menulis novel.


Program ini dipilih karena berdasarkan pengamatan saya selama mengajar di SDN Panongan II. Rata-rata kemampuan numerik murid rendah. Mereka lebih berpotensi dalam bidang literasi, seni dan olahraga. 


Untuk memberikan kebebasan memilih di SDN Panongan II juga akan menggalakkan kembali program Selasa Sehat. Program ini terbagi dua yaitu  program ekstrakurikuler futsal dan program kokurikuler yaitu  kurangi sampah di sekitar kita (Kurasaki). 


Program ini dipilih karena mempertimbangkan aset yang dimiliki SDN Panongan II. Salah satu guru di SDN Panongan II, Bapak Roni Herman P, S.Pd. merupakan wakil ketua sekretaris Asosiasi PSSI Kab.Tangerang. Beliau juga sudah mempunyai sertifikat wasit sepak bola dan futsal. 500 m dari sekolah ada Gedung Olah Raga Kecamatan Panongan yang sudah jadi dan bisa digunakan untuk bermain futsal


Sejauh ini murid masih sudah diberikan kebebasan memilih judul buku yang akan dibaca. Setelah mereka membaca anak diberikan pilihan juga untuk mengekspresikan isi cerita buku yang dibaca. Untuk kelas rendah masih dibimbing guru dengan pertanyaan pemantik. Seperti, “Hari ini kamu membaca apa?” 


Untuk kelas tinggi unggahan pemahaman bacaan murid diberikan kebebasan menuliskan kembali isi cerita yang dibaca dalam bentuk sinopsis atau puisi.  Atau menceritakan kembali cerita yang dibaca secara lisan.

Namun sejauh ini hasil sinopsis mereka saya tempel di mading sekolah atau saya kirim ke blog pribadi atau blog sekolah.


Saya merasa bangga dan bahagia. Ternyata di SDN Panongan II memiliki buku berjenjang yang bisa saya manfaatkan untuk program Rabu Literasi. Pun tersedia papan majalah dinding yang sudah dua tahun tidak diperbaharui akibat pandemi.

Pembelajaran yang saya dapatkan. Ketika kita yakin akan kemampuan diri. Melihat kekuatan diri. Mengaitkan kekuatan diri dan potensi murid. Niscaya sebuah program berpihak pada murid akan banyak pilihan. Tinggal kita sebagai guru, mau atau tidak merancang program tersebut.

Sebuah program tak hanya sebatas dikerjakan selesai. Agar sebuah program dapat berjalan sesuai target, perlu dibuat rancangan yang matang menggunakan tahapan BAGJA. Untuk memudahkan melakukan evaluasi ketercapaian program perlu dibuat timeline beserta aktifitas kegiatan, sarana yang dibutuhkan dan penanggung jawab program tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar