oleh Lasmi Ningsih
Pembelajaran daring atau
tatap muka mempunyai keuntungan dan
kerugian. Di Kabupaten Tangerang, pembelajaran daring dimulai sejak tanggal 16
Maret 2019. Saya bersyukur kepada Allah SWT atas diberlakukannya pembelajaran
dari rumah ini. Saya dan 25 murid saya
terhindar dari bencana. Karena pada
tanggal 31 Maret 2019 pukul 09.00 WIB
ruang kelas Saya roboh. Saya
tidak bisa membayangkan andai Saya dan anak murid belajar tatap muka.
Guru professional senantiasa
melakukan refleksi setelah melakukan pembelajaran. Dalam skala kecil refleksi
bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Lebih luas lagi
refleksi pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.
Seperti apa wajah Indonesia di masa datang, salah satunya tergantung dari mau
tidaknya guru melakukan refleksi di kelas.
Refleksi guru meliputi ketercapaian
tujuan pembelajaran, proses kegiatan belajar mengajar, penggunaan media
pembelajaran ,interaksi antara guru, dan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung serta sarana prasana. Baik kekurangan ataupun kelebihannya. Jika
pada semester sebelumnya kita mengajar daring seadanya. Dengan refleksi, kita berusaha
mengajar daring lebih berkualitas.
Membangun sinergi antara guru dan
orang tua murid menjadi salah satu kunci kesuksesan pembelajaran daring di masa
social distancing akibat pandemi Covid-19.
Beberapa hal berbeda perlu dipersiapkan dan dilakukan guru sebelum memasuki
tahun ajaran baru 2020-2021. Dengan harapan pembelajaran daring sukses,
anak-anak gembira belajar, dan orang tua pun terhindar dari stress.
Yang pertama, guru hendaknya
berkenalan atau melakukan orientasi dengan calon orang tua/wali murid baru. Hal
ini dapat dilakukan dengan hadir ketika pembagian rapot kelas sebelumnya.
Sebelum pembagian rapot tentu saja guru sudah mendapatkan pembagian tugas
mengajar dari kepala sekolah.
Apa saja yang dibicarakan ketika
masa orientasi? Guru memperkenalkan diri sebagai wali kelas baru. Selanjutnya
guru juga memberikan gambaran seperti apa pembelajaran yang akan dilakukan
selama 6 bulan kedepan. Media pembelajaran apa yang akan dipakai dengan
mempertimbangkan keterbatasan orang tua tentunya. Sehingga orang tua tidak
merasa keberatan dan target pembelajaran
pun tercapai.
Hal yang tak kalah penting adalah
tingkat kepenguasaan guru akan teknologi informasi untuk menunjang
pembelajaran. Jika pada awalnya guru merasa terpaksa belajar teknologi, saat
ini guru harus dengan sadar berlari
dengan gembira mengejar ketertinggalan teknologi. Jika tidak,
pembelajaran akan monoton. Sebatas memberikan tugas, baca materi pelajaran,
kerjakan lembar kerja siswa. Akibatnya anak merasa bosan dan enggan mengikuti
pelajaran.
Persiapan yang tak kalah penting
dalam pembelajaran daring ini, guru membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran.
Akan seperti apa guru mengajar dikelas hendaknya tertuang dalam rencana ini.
Berdasarkan Surat Edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 tahun 2019,
hanya 3 komponen yang ada dalam RPP selain identitas sekolah dan mata
pelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian
pembelajaran.
Tujuan Pendidikan Nasional
Indonesia berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 adalah mengembangkan potensi peserta
didik menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan tujuan di atas,
tujuan pembelajaran dalam RPP hendaknya memuat kompetensi kognitif, psikomotor
dan sikap siswa. Kegiatan pembelajaran pun dimodifikasi berbasis proyek dan
lingkungan dengan mengakomodir delapan kecerdasan siswa. Kecerdasan
spasial-visul, interpersonal, musik-ritmik, linguistik-verbal, naturalis,
badan-kinestetik, intrapersonal dan logis-matematis (Bobbi de Potter). Selain
itu penilaian pembelajaran pun diambil dari tiga ranah, kognitif, psikomotor
dan afektif.
Pekan pertama tahun ajaran baru
atau masa liburan dapat digunakan guru untuk perkenalan dengan siswa yang akan
kita ajar. Kalau dalam keadaan normal kita bisa melakukan masa perkenalan ini
satu pekan pertama secara langsung. Pada pembelajaran daring ini kita dapat
melakukan perkenalan lewat whatsapp atau
media yang sudah disepakati dengan orang tua. Guru menanyakan cita-cita siswa
dan cara meraih cita-cita tersebut, pelajaran yang disenangi, serta cara
belajar seperti apa yang didinginkan di kelas.
Membangun kominikasi positif
antara guru dan siswa, siswa dan siswa saling
menghormati penting untuk menumbuhkan kepercayaan. Dengan harapan proses
pembelajaran daring berlangsung menyenangkan, tujuan pembelajaran
tercapai,kualitas pendidikan Indonesia pun meningkat.
Profil
Penulis
Cita-cita tertinggi Lasminingsih sebagai guru penulis, menulis sebagai media
menuangkan ide yang dapat dinikmati lepas
dari dimensi ruang dan waktu . Media refleksi, introspeksi dan inspirasi.
Manifestasi rasa syukur akan anugerah dan nikmat yang Allah SWT berikan. Semoga berlimpah sebagai amal
jariyah, kala badan telah berkalang tanah. Insya Allah.Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar