Kamis, 28 April 2022

Refleksi Pekan 23, Modul 3.3. Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

 Kepala SDN Panongan II

Ibu Hj. Emi Suhaemi,S.Pd. SD sedang belajar cara unggah dokumen di google drive


Bersyukur mempunyai kepala sekolah senang belajar hal baru. Terutama belajar IT yang mendukung proses pembelajaran. Senin, 21 Maret 2022: belajar mengunggah file di google drive dan berbagi file dari google drive dilaptop dan smartphone.  Beliau sangat antusias saat belajar. 





Saat sesi ruang kolaborasi diskusi, kami berdiskusi tentang program yang berdampak pada murid. Program yang kami angkat dalam diskusi adalah Program Rabu Literasi di SDN Panongan II. Titik fokus program ini adalah "Bagaimana menumbuhkan pilihan, suara dan kepemimpinan murid melalui membaca buku. Kemudian mengekspresikan buku yang sudah dibaca dalam bentuk gambar, tabungan kata-kata sulit, puisi dan sinopsis".

Sungguh kemajuan teknologi memudahkan kami membuat presentasi dan diskusi. Berbekal aplikasi Canva dan google dokumen kami bisa berkolaborasi mengerjakan tugas. Kami bisa berbagi mengerjakan tugas perslide di Canva. Selain itu kami pun bisa memilih jenis unduhan sesuai kebutuhan. Bisa dalam bentuk presentasi, pdf, video, maupun ebook bahkan dalam bentuk png juga bisa.
Yang tak kalah menarik adalah, jika kami membutuhkan dokumentasi dari hp, tinggal membuka aplikasi canva di hp, masukkan gambar dan langung bisa dilihat diaplikasi canva laptop. Dengan catatan email canva yang digunakan di HP dan di laptop sama. Adapun kelemahan aplikasi ini, jika sinyal internet tidak bersahabat. Otomatis tidak bisa berkolaborasi dalam mengerjakannya.

Adapun hasil presentasi diskusi ruang kolaborasi dapat diakses disini
Sedang di aplikasi Canva yang dapat pembaca edit dapat diakses dengan mengklik tautan ini


Murid kelas 6 
praktik membuat kamus kata-kata sulit

Sesi Demonstrasi Kontekstual modul 3.3. Saya diminta membuat perubahan berbasis kekuatan aset di SDN Panongan II. Perencanaan Program Rabu Literasi menggunakan alur BAGJA. Fokus pada pemberian akses kepada murid. Dimana murid diberikan kesempatan untuk memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan atas program yang digulirkan.

Fokus prakarsa perubahan yang saya angkat adalah Rabu Literasi. Adapun selengkapnya dapat diakses di sini.

Sedang masuk tahap Koneksi Antar materi, saya membuat rancangan program yang lebih spesifik. Mencakup tujuan program, sasaran, strategi pelaksanaan program, dan indikator keberhasilan.

Pekan selanjutnya saya melaksanakan apa yang sudah saya rencanakan di demonstrasi kontekstual dan koneksi antar materi dalam sesi aksi nyata. Aksi nyata Rabu Literasi mengoptimalkan aset SDN Panongan II, buku perpustakaan, aset manusia, dan zona literasi. 
Mendokumentasikan hasil Rabu literasi di pekan-pekan sebelumnya dalam bentuk majalah dinding.

Rabu Literasi juga terintergrasi dengan mata pelajaran. Salah satunya mata pelajaran IPS dan PPKN. Dengan pembiasaan 15 menit sebelum belajar anak membaca buku. Menemukan kata sulit dari bacaan. Mencari kata-kata sulit tersebut di KBBI daring di HP yang murid bawa. Menuliskan kata-kata sulit yang didapatkan di kertas bekas. Menyimpan di kotak tabungan kata. Setelah terkumpul dijadikan kamus kata-kata sulit dari kardus bekas.

Sepanjang saya merencanakan program Rabu Literasi saya merasa bangga, tertantang dan bahagia. Merasa tertantang untuk mengoptimalkan potensi murid dalam bidang literasi membaca dan menulis. Bahagia karena respon murid dan wali murid yang antusias. Serta bahagia, karena mendapatkan dukungan penuh dari Kepala SDN Panongan II, Ibu Hj. Emi Suhaemi, S.Pd, SD serta dewan guru SDN Panongan II

Pembelajaran yang saya dapatkan dalam satu pekan ini banyak. Betapa kemajuan teknologi tidak dapat dipungkiri lagi. IT menjadi kebutuhan di semua lini kehidupan. Sehingga mengintegrasikan media teknologi informasi dalam pembelajaran adalah keniscayaan. Dimulai dari guru yang giat belajar hal-hal baru. Ditularkan kepada murid dan rekan sejawat di komunitas praktisi.

Murid yang kita ajar adalah generasi Z. Generasi yang sejak lahir sudah mengenal teknologi informasi. Sehingga mengintegrasikan pemanfaatan HP dalam pembelajaran adalah kebutuhan. Murid bahagia pun pembelajaran lebih up to date dan jauh dari membosankan. Jika hal ini terus dibiaskan bukan tidak mungkin, murid senantiasa memanfaatkan HP untuk kegiatan positif yang menunjang pembelajaran. Sehingga dampak negatif pemanfaatan internet dan HP bisa diminimalisir.

Saya meyakini bahwa semua guru bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran. Semoga saya dapat mengoptimalkan sesi Rabu Literasi untuk guru. Sehingga guru dapat optimal belajar IT untuk pembelajaran.

Pun pelaksanaan Rabu Literasi untuk murid. Semoga di tahun ajaran baru dapat merambah ke kelas 1 dan 4. Enam bulan berikutnya bisa mencakup kelas 2, 3 dan 5. Sehingga tahun pelajaran 2022/2023 program Rabu Literasi sudah dapat dilaksanakan di semua jenjang kelas.



0 komentar:

Posting Komentar