Kamis, 28 April 2022

Refleksi Pekan 19 Modul 3.2. Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya (Bagian 2)




 Pekan terakhir di bulan Februari memasuki modul 3.2. Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Dalam alur MERRDEKA

1. Mulai dari diri

Di  tahap ini saya diminta mengingat kembali sosok kepala sekolah.

Saya mempunyai kepala sekolah yang demokratis, tidak mementingkan diri sendiri, mau berkorban. Jika uang BOS belum turun sedang operasional sekolah harus tetap berjalan seperti bayar internet, air dan listrik, Beliau mau membayarkan dulu.

Yang paling saya sukai dari bu Hj. Emi adalah belaiu semangat untuk belajar hal baru yang berkaitan dengan teknologi informasi untuk pembelajaran. Seperti hari ini beliau belajar kegunaan aplikasi spreadsheet di akun google drive guru belajar.id

Pun diminta mengungkapkan sosok pemimpin ideal menurut saya. Sosok pemimpin yang ideal menurut saya adalah :

a.    Dapat menjadi teladan yang baik

b.    Jujur

c.    Adil

d.    Demokratis

e.    Mau berkorban

f.     Mau berkolaborasi

g.    Pengertian

h.    Penuh kasih sayang

Selain itu saya diminta menjawab pertanyaan  tentang ekosistem sekolah

Ekosistem menurut KBBI artinya:

  1. keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam
  2. komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya
  3. keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah antara lain:

1.    Sumber daya manusia (guru dan tenaga kependidikan)

2.    Sarana prasarana

3.    Lingkungan sekolah

4.    Murid

5.    Orang tua/wali murid




Kepala SDN Panongan II, Ibu Hj. Emi Suhaemi, S.Pd.SD

 sedang supervisi kelas 6

Langkah selanjutnya, menidentifikasi peran seorang pemimpin di komunitas sekolah.  Serta menuliskan apa saja sumber daya yang dimiliki SDN Panongan II, tempat saya mengajar. Peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah :

1.    Didepan memberi contoh, ditengah memotivasi dan di belakang memberikan dukungan

2.    Mengoptimalkan segala kekuatan sumber daya sekolah untuk memajukan komunitas sekolah

3.    Memberikan peluang kepada guru dan tenaga kependidkan untuk saling berkolaborasi bukan kompetisi

 

Sumber daya yang dimiliki SDN Panongan II

a.    Kepala sekolah yang demokratis dan jujur

b.    Banyak guru yang punya keahlian khusus seperti:

1.    Pak Joko Mahir membuat Dupak

2.    Pak Aris mahir masalah tanaman dan penghijauan dan edit video

3.    Pak Supitra mahir fotografi dan edit video

4.    Bu Ani ibu kepala Desa Ciangir jago public speaking

5.    Bu Mimi jago marketing

c.    Sarana gedung baru

d.    Punya infokus

e.    Wali murid yang cenderung ikut apa kata sekolah



2. Eksplorasi Konsep

Pada sesi ini saya diminta menuliskan sejauh mana SDN Panongan II telah memberdayakan aset sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah :

1.    Didepan memberi contoh, ditengah memotivasi dan di belakang memberikan dukungan

2.    Mengoptimalkan segala kekuatan sumber daya sekolah untuk memajukan komunitas sekolah

3.    Memberikan peluang kepada guru dan tenaga kependidkan untuk saling berkolaborasi bukan kompetisi

 

Sumber daya yang dimiliki SDN Panongan II

a.    Kepala sekolah yang demokratis dan jujur

b.    Banyak guru yang punya keahlian khusus seperti:

1.    Pak Joko Mahir membuat Dupak

2.    Pak Aris mahir masalah tanaman dan penghijauan dan edit video

3.    Pak Supitra mahir fotografi dan edit video

4.    Bu Ani ibu kepala Desa Ciangir jago public speaking

5.    Bu Mimi jago marketing

c.    Sarana gedung baru

d.    Punya infokus

e.    Wali murid yang cenderung ikut apa kata sekolah


Sepanjang saya mempelajari modul ini, saya merasa takjub. Ternyata begitu banyak aset yang bisa diberdayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SDN Panongan II.
Pertanyaannya, " Mengapa belum dimanfaatkan?" atau " Bagaiamana cara mengoptimalkan kekuatan aset tersebut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN Panongan II?"

Untuk menjawab pertanyaan di atas dibutuhkan sinergi apik antara kepala sekolah dan semua dewan guru. Plus kesadaran dari masing-masing guru untuk memberikan " sesuatu yang terbaik" yang mereka miliki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN Panongan II.

Selalu berpikir positif dan yakin akan berhasil. Serta berpikir berbasis kekuatan aset yang dimiliki sekolah. Niscaya tak akan ada kata, " Sekolah kami kurang sarana dan prasarana, sehingga tidak bisa membuat program berpihak pada murid."

Saya juga menemukan hal baru. Sejatinya aset sekolah tidak hanya tentang sarana dan prasarana saja. Namun modal manusia, lingkungan, politik, sosial, keagamaan dan budaya, jika kita optimalkan dapat menjadi sumber belajar murid yang luar biasa. Sehingga murid dapat mengakses pembelajaran kontekstual berbasis masalah. Dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Setelah mempelajari modul 3.2. tentang pemberdayaan aset, saya mempunyai banyak ide. Mengintegrasikan pembelajaran dengan permasalahan kontekstual, misal masalah sampah.



0 komentar:

Posting Komentar