Jumat, 24 Desember 2021

Koneksi Antar Materi Modul 2.2. Pembelajaran Sosial Emosional

 

Korelasi antara PSE dengan Filosofi KHD

Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat anak agar mereka sebagai manusia dan angota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Seorang anak dapat merasakan kebahagiaan selama proses pembelajaran baik di rumah maupun di sekolah jika kebutuhan dasarnya tercukupi dengan baik.  Kodrat anak memiliki karakter yang berbeda dan unik sebagai sebuah anugerah bawaan sejak lahir. Dengan pembelajaran social emosional anak mampu mengenali karakternya sendiri. Kelebihan / kekuatan yang ada pada diri murid dapat dioptimalkan. Selaian itu dalam perjalanannya emosi murid mengalami pasang surut. Dengan berbekal teknik STOP dalam pembelajaran social emosional, dapat mengantisipasi timbulnya emosi negatif dalam dirinya. Karena sejatinya emosi negatif mudah sekali menular. Dan menurut penelitian satu emosi negative baru dapat dinetralkan dengan lima emosi positif.

Melalui pembelajaran social emosional juga, murid dapat berlatih menjadi murid yang memiliki kecerdasan emosional sejak dini. Menurut Goleman (1995), murid dikatakan mempunyai kecerdasan emosi jika:

·         mampu mengendalikan perasaan marah,

·         tidak agresif dan memiliki kesabaran,

·         memikirkan akibat sebelum bertindak

·         berusaha dan mempunyai daya tahan untuk mencapai tujuan hidupnya

·         menyadari perasaan diri sendiri dan perasaan negative

·         memiliki konsep diri yang positif

·         mudah menjalin persahabatan dengan orang lain

·         mahir dalam berkomunikasi

·         dapat menyelesaikan konflik social dengan damai.

 

 Korelasi antara PSE dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Salah satu peran nilai guru penggerak adalah berpihak pada murid. Guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban menuntun tumbuh kembang semua potensi siswa melalui serangkaian pengalaman belajar.  Agar murid  mempunyai ketertarikan belajar, seorang guru hendaknya mampu menarik minat siswa untuk gemar belajar. Rasa suka siswa dimulai dari penerimaan guru terhadap kemampuan siswa yang beragam. Selain itu sebagai manusia biasa murid mempunyai emosi yang fluktuatif.  Dalam perjalanan menerima pengetahuan baru adakalahnya   Gurulah yang berperan untuk mengenalkan emosi-emosi tersebut kepada murid melalui pembelajaran social emosional.  Pembelajaran tentang apa yang akan dialami siswa,apa yang dipelajari siswa, dan bagaimana guru mengajar.

0 komentar:

Posting Komentar