Saat mentari mulai bergeser ke barat, meski suasana mendung dan jaringan kadang timbul tenggelam. Pun mata sudah mulai penat meminta hak untuk dipejamkan, tak mengurangi semangat mengikuti kelas ruang kolaborasi Rabu, 22 September 2021 pukul 13.00.
Kelas sedikit terlambat dimulai karena beberapa teman belum bisa bergabung kendala sinyal. Dibuka oleh Ibu Dwi Yoga Peny Hadyanti, selaku fasilitator kelas C. Beliau memberikan pengantar dan motivasi sebelum diskusi dimulai.
Kelompok A mempresentasikan hasil diskusinya. Dipandu ibu Yani. Namun karena terkendala sinyal digantikan oleh ibu Neng Rika dibantu yang lain.
Diskusi sesi pertama berjalan seru. Suasana santai tapi serius. Saling menghargai dan mengapresiasi presentasi maupun tanggapan kelompok lain.
Kelompok B mendapatkan giliran presentasi kedua. Dibuka oleh bu Indana sebagai MC. Aku, bu Asti dan Pak Jamal melanjutkan dengan presentasi secara bergantian.
Bahagia adalah perasaaan yang hadir selama pembelajaran ini. Ketika kelompok lain mengapresiasi tampilan presentasi yang memanjakan mata. Serta konten yang lengkap dan penjelasan yang menarik.
Namun kelompok kami menyadari, kekuatan yang dipresentasikan di masing-masing poin memang untuk sekolah ideal dengan dukungan semua pihak. Baik orang tua, guru, kepala sekolah, warga sekolah maupun finansial.
Presentasi terakhir adalah kelompok C. Dibuka oleh bu Nurlela dan dibantu bu Ii Istiqomah. Namun presentasi kurang lancar berjalan. Kendala sinyal membuat presenter suaranya timbul tenggelam. Selain itu poin tabel kekuatan disajikan kurang besar. Sehingga audience kurang dapat membaca slide. Namun secaa keseluruhan poin-poin kekuatan hasil diskusi kelompok C tak jauh berbeda dengan kelompok sebelumnya.
Ruang kolaborasi ditutup dengan motivasi dan pesan dari bu Yoga. Bahwa sejatinya seorang guru penggerak harus mampu mengkomunikasikan dari hati ke hati programnya kepada guru dan kepala sekolah. Jangan sampai ada jurang pemisah antara program guru penggerak dan program sekolah. Sinergi antara guru penggerak, siswa, orang tua siswa, rekan sejawat, kepala sekolah dan semua warga sekolah sangat menentukan keberhasilan pencapaian visi guru penggerak. Pun andai ada pihak yang belum mendukung, fokus pada kekuatan untuk merubah diri sendiri dan kelas dulu. Biarkan orang lain menilai perubahan yang kita lakukan. Namun tetap melakukan pendekatan personal secaa intensif dan rendah hati.
0 komentar:
Posting Komentar