Rabu, 01 Januari 2020

Menulis itu Menyenangkan


            Cahyadi Takariawan adalah sosok  yang gemar membaca. Semenjak usia sekolah dasar selalu menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah untuk membaca. Ia bisa mengakses buku-buku diperpustakaan dari pulang sekolah sampai malam, karena ibunya seorang kepala sekolah di sekolah tersebut. Kegemaran langka bagi seorang anak yang lahir di kaki Gunung Lawu, Karanganyar, dengan fasilitas buku yang terbatas. Sehingga semua buku yang ada di perpustakaan sekolah ibunya habis terbaca oleh Pak Cah.
            Kegemaran membaca membuat Pak Cah gemar menulis. Beliau menulis puisi , cerpen, artikel dan lain-lain. Namun belum dipublikasikan, hanya sebagai koleksi pribadi. Hal ini berlangsung sampai Pak Cah SMA dan kuliah
            Saat Pak Cah kuliah di UGM tahun 1986, Beliau menemukan sebuah opini dimajalah lokal Yogyakarta yang isinya tentang Islam dan mengusik pikiran. Pak Cah mengirim tanggapan dari opini tersebut, dan langsung dipublikasikan oleh majalah lokal  tersebut. Hal ini merupakan titik balik untuk Pak Cah, karena pertama mengirimkan artikel dan langsung diterbitkan. Ada kepuasan dan timbul kepercayaan dalam diri Pak Cah, bahwa Pak Cah mampu menjadi seorang penulis.
            Kepercayaan diri Pak Cah, berimbas kepada semangat Beliau untuk terus menulis dan berkontribusi dalam majalah fakultas dan kampus. Selain itu Pak Cah mengirimkan banyak artikel ke majalah Islam dan koran lokal dan nasional. Pak Cah mendapatkan penghasilan dari tulisan yang Beliau kirim ke majalah Islam dan Koran lokal. Sehingga beliau dapat membiayai kuliah, menikah dan menafkahi keluarga dari menulis.
            Sampai saat ini ada 46 buku Pak cah yang sudah diterbitkan. Dan Beliau sedang menulis buku ke-47. Buku yang paling banyak dicetak ulang adalah buku Woderful Family. Selain itu beliau aktif menulis di media online Kompasiana dengan alamat https://www.kompasiana/pakcah. Sebagian besar tulisan beliau tentang masalah keluarga.
            Seperti orang berjalan harus mempunyai tujuan, agar perjalanannya terarah, focus dan tak salah jalan. Begitupun dengan menulis. Setiap orang yang menulis mempunyai tujuan. Dengan mempunyai tujuan inilah seorang penulis termotivasi untuk produktif menulis. Adapun tujuan menulis menurut Pak Cah, antara lain :
1.       Tujuan Ideologis
  Berkaitan dengan keyakinan/nilai/value
2.       Tujuan Akademis
Menulis untuk tujuan akademis di sekolah atau kampus seperti karya ilmiah, menulis buku referensi/ modul/ bahan ajar.
Ciri tulisan dengan tujuan akademis :
·         Menggunakan bahasa formal
·         Terikat dengan sistematika penulisan tertentu
3.      Tujuan Ekonomis
Menulis untuk mendapatkan uang
4.       Tujuan Psikologis
Menulis untuk tujuan katarsis.
Menurut KBBI katarsis artinya penyucian diri yang membawa pembaruan rohani dan pelepasan ketegangan. Secara psikologis katarsis mempunyai makna cara pengobatan orang yang berpenyakit saraf dengan membiarkannya menuangkan segala isi hatinya dengan bebas.
Menulis sebagai media menyalurkan emosi, baik sedih atau gembira.
Ketika orang sedih kemudian menuliskan kesedihanya, maka kesedihanya akan berkurang
Orang bahagia menuliskan kebahagiannya , maka kebahagiannya akan optimal.
5.      Tujuan Politis
Menulis dengan tujuan politik, edukasi polit, atau kampaye politik
6.      Tujuan pedagogis
Menulis untuk mengedukasi nilai-nilai kebaikan, bersifat praktis untuk berbagai lapisan masyarakat
7.      Tujuan Medis
Menulis untuk kesehatan mental  atau mencegah penyakit tertentu
8.      Tujuan Pragmatis
Menulis untuk sesuatu yang sifatnya pragmatis seperti :
·         Menulis agar popular
·         Menulis untuk mendapatkan posisi atau hadiah tertentu
·         Menulis karena tugas kedinasan, dll

Seorang penulis dapat menggabungkan berbagai macam tujuan penulisan. Hal ini dapat menumbuhkan motivasi bagi penulis. Selain mengetahui tujuan menulis, mengetahui manfaat menulis dapat menumbuhkan motivasi seseorang untuk menulis. Manfaat menulis menurut Pak Cah antara lain:
1.             Manfaat Spiritual
a.       Ilmu pengetahuan bertambah
b.      Melatih berfikir logis dan sistematis
c.       Menulis mengikat makna
d.      Manfaat secara katarsis
e.       Untuk berdakwah
f.       Sarana edukasi dan pedagogis
g.      Kepuasa mental/spiritual
2.             Manfaat Pragmatis
a.       Dikenal publik
Tidak semua penulis menjadi orang terkenal. Namun paling tidak, dengan menjadi penulis, kita menjadi penulis. Dengan dikenal orang akan memperkuat identitas diri kita. Semakin banyak kita menulis, semakin banyak orang mengenal kita. Akan berdampak pada banyak kemudahan dalam hidup.Tulisan sebagai jendela, jendela untuk melihat dunia luar dan orang lain melihat kita.
b.      Manfaat dari sudut ekonomis
1)      Secara Langsung
Dengan kita menulis, dan mengirimkan ke media cetak atau elektronik kemudian kita mendapatkan honor. Dengan menulis buku dan diterbitkan
2)      Secara tidak langsung
3)      Terus menerus
4)      Satu kali
c.       Manfaat Kesehatan
Menulis bagian dari terapi dan  menghasilkan kesehatan.
d.      Membuka dan mengenal dunia
Dengan menulis dapat melakukan perjalanan keliling dunia

Prinsip-prinsip menulis :
1.             Prinsip kebenaran
·         Prinsip kebenaran berkorelasi dengan tujuan menulis secara ideologis. Jika kita ingin menulis karena ingin mempengaruhi orang lain/ berdakwah. Yakin dulu bahwa apa yang kita tulis adalah kebenaran. Dengan kita menulis sebuah kebenaran, Jika ada yang terinspirasi dan mendapatkan kemanfaatan dari tulisan kita, aka nada imbalan terus menerus yang bersifat non materi atau dalam agama Islam dikenal dengan amal jariyah. Dan ini imbalan yang tidak berbatas waktu. Walaupun orang yang menulis sudah meninggal dunia, tulisannya akan terus menghasilkan pahala.
·         Prinsip kebenaran dalam arti value / nilai, yang bersumber dari kebenaran yang haq ( bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa).
·          Bukan prinsip kebenaran dari fakta. Karena ada kalanya fakta yang terjadi bertentangan dengan kebenaran value . Jika fakta ini ditulis kemudian banyak orang membaca dan terinspirasi dari tulisan tersebut kemudian melakukan sebuah tindakan buruk, maka dosanya pun akan mengalir kepada penulis.
2.             Prinsip Kebermanfaatan
·         Ketika kita menulis suatu tulisan, dalam hati kita harus  bertanya, Apakah tulisan yang saya tulis ini bermanfaat untuk saya dan orang lain? Jika tidak maka tulisan kita akan sia-sia
·         Kerbermanfaatan ini dalam hal positif atau kebaikan, bukan keburukan
3.             Prinsip Etis.
·         Menulis harus memperhatikan etika.
·         Tulisan kita tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, lembaga atau institusi.
·         Hati-hati dalam menulis dan menyebarkan tulisan, filter fakta atau hoax, jangan sampai karena tulisan kita, kita berurusan dengan hukum.
·         Perlu memahami Fatwa MUI tentang etika bermuamalah dalam media sosial

       
Menulis di dunia maya/ media social adalah sebuah kebutuhan di era digital, namun ada beberapa hal yang harus kita perhatika ketika kita menulis di media social antara lain:

a.       Memahami UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) No.19 tahun 2016
b.      Mengetahui karakteristik dunia maya antara lain:
·         Beroperasi secara virtual/maya
Berada di dalam dunia maya, dihuni oleh orang-orang yang saling berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pikiran, tetapi tanpa harus melakukan pertemuan secara fisik.
·         Dunia cyber selalu berubah dengan cepat

·         Karena interaksi yang dilakukan oleh hampir semua orang dari seluruh dunia, dengan didukung kemudahan update data, maka perubahan yang terjadi dalam dunia cyber pun sangat cepat.
·         Dunia maya tidak mengenal batas-batas territorial
·         Orang-orang yang hidup di dunia maya dapat melaksanakan aktivitas tanpa harus menunjukkan identitasnya. Karena interaksi dalam dunia maya tanpa melibatkan interaksi fisik, maka interaksi yang dilakukan pun tidak harus menunjukkan identitas yang sesungguhnya
·         Informasi di dalamnya bersifat publik

c.         Memahami netiket
Netiket atau nettiquette singkatan dari netter etiket, adalah aturan atau etika dalam berkomunikasi menggunakan internet. Secara umum, etika dalam komunikasi di internet adalah :
·                 Usahakan tidak menggunakan huruf bersar/kapital dalam komunikasi
·                Jangan asal copas! Tuliskan sumber tulisan jika memang berasal dari hasil salinan tulisan orang lain
·                Sopan, hindari kata-kata sarkasme, kasar, sara atau menyinggung perasaan orang lain
·                No Hoax. Jangan menyebar berita yang belum jelas kebenarannya
·                Hal-hal yang bersifat pribadi sebaiknya disampaikan melalui private message.

               Sumber : Pustekkom, 2019, Bahan bacaan modul 1 PembaTIk Level 1, Jakarta

Resume Video KMO Batch 26

Materi 1 Dasar-dasar Menulis Bagian 1
Pemateri : Cahyadi Takariawan
ditulis oleh Lasminingsih


Tangerang, 15 November 2019

0 komentar:

Posting Komentar